Kasus penularan virus Corona (COVID-19) di dalam tubuh militer Amerika Serikat cukup signifikan jumlahnya. Meski begitu Pentagon menyebut sepertiga personel militer AS menolak untuk menerima vaksin virus corona.
Seperti dilansir AFP, Kamis (18/2/2021), salah satu pejabat Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, Mayor Jenderal Jeff Taliaferro, mengungkapkan angka penolakan vaksin Corona cukup tinggi itu dalam pertemuan dengan Kongres AS pada Rabu (17/2) waktu setempat.
"Angka penerimaan (vaksin Corona) berada di posisi sekitar sekitar dua pertiga," ujar Taliaferro, menekankan bahwa angka itu didasarkan pada 'data sangat awal'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pentagon hingga kini menetapkan vaksin Corona sebagai opsional, karena belum menerima izin penggunaan penuh dari Otoritas Obat-obatan Federal AS (FDA).
Secara terpisah, juru bicara Pentagon, John Kirby, menyatakan tidak ada data lengkap militer soal vaksinasi, namun dia menyebut lebih dari 916.500 vaksin Corona telah disuntikkan terhadap para personel militer AS sejauh ini.
Kirby menyebut angka penolakan vaksin Corona setara dengan populasi umum, di mana vaksin memang belum ditawarkan secara luas. "Kami, di militer, pada dasarnya mencerminkan angka penerimaan di masyarakat Amerika," ucap Kirby kepada wartawan setempat.
Kirby menuturkan bahwa pada akhir pekan ini, lebih dari sejuta personel militer akan menerima suntikan vaksin Corona.
Pemerintah AS menggandeng militer dan Garda Nasional untuk membantu vaksinasi Corona terhadap masyarakat umum.
Pentagon mewajibkan sebagian besar vaksinasi standar untuk personel militer. Namun, sebut Kirby, karena vaksin Corona hanya disetujui untuk penggunaan darurat, maka tidak bisa dipaksakan.
"Ada batas nyata, secara hukum yang kami miliki, untuk menjadikannya wajib bagi tentara kami dan keluarga mereka," cetusnya.
Lebih lanjut, Kirby menekankan bahwa Menteri Pertahanan AS, Llyod Austin, telah menerima suntikan vaksin Corona.
"Yang diinginkan Menteri adalah para personel pria dan wanita dari departemen ini mengambil keputusan terbaik dan paling tepat untuk mereka dan kesehatan mereka, serta kesehatan keluarga mereka," tandasnya.