Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, bahkan saat kelompok militan Palestina tersebut mengatakan sedang membahas proposal baru dari mediator untuk gencatan senjata di Gaza.
Pemimpin Israel itu belum mengomentari klaim Presiden AS Donald Trump bahwa Israel telah mendukung rencana gencatan senjata 60 hari di Gaza. Namun, seminggu menjelang rencana pertemuan dengan Trump di Washington, Netanyahu pada Rabu (2/7) bersumpah untuk "menghancurkan" Hamas "sampai ke akar-akarnya".
"Kami akan membebaskan semua sandera kami, dan kami akan melenyapkan Hamas. Hamas tidak akan ada lagi," ujarnya dalam komentar yang direkam di kota Ashkelon dekat perbatasan utara Gaza, dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (3/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir 21 bulan perang telah menciptakan kondisi kemanusiaan yang mengerikan bagi lebih dari dua juta orang di Jalur Gaza, tempat Israel baru-baru ini memperluas operasi militernya.
Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan bahwa pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 47 orang pada hari Rabu (2/7).
Di antara yang tewas adalah Marwan Al-Sultan, direktur Rumah Sakit Indonesia, sebuah klinik utama di utara Gaza, kata pejabat Palestina.
Sebelumnya, Trump pada hari Selasa lalu mendesak Hamas untuk menerima gencatan senjata selama 60 hari, dengan mengatakan bahwa Israel telah setuju untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut.
Lihat Video 'Israel: Perang Gaza Bisa Berakhir Besok Jika Hamas Letakan Senjata':
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang mempelajari proposal terbaru itu dan bertujuan "untuk mencapai kesepakatan yang menjamin diakhirinya agresi, mencapai penarikan (pasukan Israel dari Gaza) dan segera membantu rakyat kami di Jalur Gaza".
Hamas mengatakan bahwa mereka "melaksanakan konsultasi nasional untuk membahas" proposal yang diajukan dalam negosiasi yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir.
Lihat Video 'Israel: Perang Gaza Bisa Berakhir Besok Jika Hamas Letakan Senjata':