Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menjadi sorotan lantaran belum juga ditelepon oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden sejak dilantik. Merespons hal itu, Duta Besar Israel untuk AS menegaskan Netanyahu tidak mempermasalahkan hal itu.
"Perdana menteri tidak khawatir tentang kapan akan melakukan percakapan," Duta Besar Israel untuk AS, Gilad Erdan mengatakan pada acara Meet The Press di media N12, seperti dilansir Reuters, Senin (15/2/2021).
Dia mengatakan Biden memiliki masalah mendesak yang harus dihadapi, seperti pandemi Corona dan dampak ekonomi yang ditimbulkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua hari sejak pelantikan Trump tahun 2007 Trump langsung menghubungi Netanyahu. Namun sikap berbeda ditunjukkan Biden sehingga memunculkan spekulasi bahwa dirinya tidak senang dengan hubungan Netanyahu dengan Trump.
Sikap Biden menjadi sorotan lantaran belum juga menghubungi Netanyahu, berbeda dengan pendahulunya. Dalam pidato pertama tentang kebijakan-kebijakannya, Biden bahkan tidak menyebut Israel sama sekali saat dia berbicara tentang upayanya untuk memperkuat aliansi AS.
Pada hari Jumat (12/2), Gedung Putih membantah bahwa Biden dengan sengaja menghina Netanyahu karena tak kunjung meneleponnya sejak dilantik pada 20 Januari lalu. Ditegaskan bahwa kedua pemimpin itu akan segera saling berbincang.
"Presiden berharap bisa berbicara dengan Perdana Menteri Netanyahu," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan.
Saksikan juga 'Beri Selamat Biden, Israel Wanti-wanti Ancaman Iran':
"Dia (Biden) akan segera berbicara dengannya. Saya belum mengetahui tanggal atau waktu spesifik untuk telepon itu,"katanya.
Psaki mengatakan AS dan Israel memiliki 'hubungan penting' dan menyebutnya sebagai 'mitra kunci'.
David Makovsky, mantan negosiator AS untuk Timur Tengah di Washington Institute for Near East Policy, mengatakan di Twitter jika Biden mulai menelepon para pemimpin Timur Tengah, Netanyahu kemungkinan akan menjadi yang pertama di antara mereka.
Sejak dilantik, Biden sudah menghubungi sejumlah pemimpin negara-negara di dunia, termasuk pemimpin China, Meksiko, Inggris, India, Prancis, Jerman, Jepang, Korea Selatan, dan Rusia.