Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Joe Biden menyerukan penyelidikan internasional yang 'kuat dan jelas' soal asal-usul virus Corona (COVID-19) di China. Pemerintahan Biden melontarkan niatnya untuk mengevaluasi kredibilitas laporan-laporan yang muncul soal asal-usul Corona.
Seperti dilansir AFP, Kamis (28/1/2021), juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa 'penting bagi kita untuk menyelidiki' bagaimana virus Corona muncul dan menyebar ke seluruh dunia.
Psaki juga menyoroti 'kekhawatiran besar' terhadap 'informasi keliru' dari 'beberapa sumber di China'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (28/1/2021):
- China Peringatkan Keras Taiwan: Kemerdekaan Berarti Perang!
Pemerintah China memberikan peringatan keras pada Taiwan setelah meningkatkan aktivitas militernya di dekat pulau itu beberapa waktu terakhir. Ditegaskan China kepada Taiwan bahwa 'kemerdekaan berarti perang'.
Otoritas China juga menegaskan bahwa militernya akan bertindak terhadap setiap provokasi dan campur tangan asing terhadap urusan Taiwan.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (28/1/2021), Taiwan yang diklaim oleh China sebagai bagian wilayahnya, melaporkan sejumlah penyusupan oleh jet-jet tempur dan pesawat pengebom China ke dalam Zona Identifikasi Pertahanan Udara mereka pada akhir pekan lalu. Insiden itu memicu kekhawatiran Amerika Serikat (AS), yang selalu mendukung Taiwan.
Otoritas China meyakini bahwa pemerintah Taiwan yang terpilih secara demokratis tengah menggerakkan pulau itu menuju deklarasi kemerdekaan formal. Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, sendiri berulang kali menegaskan bahwa Taiwan sudah menjadi negara merdeka dengan nama resmi Republik China.
- Pamer Kekuatan, Pesawat Pengebom AS Mengudara di Timur Tengah
Sebuah pesawat pengebom B-52 milik Amerika Serikat (AS) mengudara di atas kawasan Timur Tengah. Hal ini menjadi aksi pamer kekuatan oleh pemerintahan baru Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang bersiap untuk hubungan penuh tantangan dengan Iran.
Seperti dilansir AFP, Kamis (28/1/2021), pesawat pengebom B-52H Stratofortress yang berkemampuan nuklir, mengudara dalam misi pulang-pergi dari Pangkalan Udara Barksdale di Louisiana, AS, pada Rabu (27/1) waktu setempat.
Pesawat pengebom AS itu ditemani pada waktu yang berbeda oleh jet-jet tempur AS dan pesawat pengisi bahan bakar, serta oleh jet tempur F-15 milik Angkatan Udara Arab Saudi.
Misi semacam ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan sepanjang tahun ini. Dua misi pertama dilakukan di bawah era pemerintahan Presiden Donald Trump, untuk menegaskan ancaman terhadap Iran.
- 50 Pemimpin Ikhwanul Muslimin Masuk dalam Daftar Teroris Mesir
Pengadilan Mesir memerintahkan 50 pemimpin kelompok Ikhwanul Muslimin dimasukkan ke dalam daftar terorisme negara itu.
Dilansir dari Egypt Independent, Kamis (28/1/2021), media lokal melaporkan bahwa Pengadilan Kriminal Kairo pada Senin (25/1) waktu setempat mengeluarkan putusan untuk memasukkan 50 pemimpin Ikhwanul Muslimin dalam daftar teroris selama lima tahun mulai dari tanggal putusan.
Putusan ini memasukkan beberapa tokoh seperti Abdel Moneim Abul Fotouh, Mahmoud Ezzat, Hassan Malek, Ahmed Abdel Moneim Abul Fotouh, dan Omar al-Saidi.
Pengadilan juga memutuskan untuk menetapkan kembali Ikhwanul Muslimin dalam daftar kelompok terorisme selama lima tahun ke depan.
- Gedung Putih Serukan Penyelidikan Internasional Soal Asal-usul Corona
Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Joe Biden menyerukan penyelidikan internasional yang 'kuat dan jelas' soal asal-usul virus Corona (COVID-19) di China. Pemerintahan Biden melontarkan niatnya untuk mengevaluasi kredibilitas laporan-laporan yang muncul soal asal-usul Corona.
Seperti dilansir AFP, Kamis (28/1/2021), juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa 'penting bagi kita untuk menyelidiki' bagaimana virus Corona muncul dan menyebar ke seluruh dunia.
Psaki juga menyoroti 'kekhawatiran besar' terhadap 'informasi keliru' dari 'beberapa sumber di China'.
Pandemi Corona telah menewaskan lebih dari 2 juta orang dan menginfeksi puluhan juta orang di seluruh dunia, serta menghantam perekonomian global sejak pertama terdeteksi di Wuhan, China, setahun lalu.
- Pria Malaysia Dibui 1.050 Tahun karena Perkosa Anak Tiri 105 Kali
Seorang pria di Malaysia dijatuhi hukuman 1.050 tahun penjara dan 24 cambukan karena memperkosa putri tirinya.
Dilansir dari The Star, Kamis (28/1/2021), hakim Datin M. Kunasundary menjatuhkan hukuman itu setelah terdakwa mengaku bersalah memperkosa anak tirinya yang berusia 12 tahun sebanyak 105 kali selama dua tahun.
Kunasundary memerintahkan terdakwa untuk menjalani hukuman 10 tahun penjara dan dua cambukan untuk masing-masing dakwaan pemerkosaan, dengan hukuman yang dijalankan berturut-turut sejak tanggal penangkapan pada 20 Januari lalu.
Proses pengadilan pada Rabu (27/1) kemarin memakan waktu hampir lima jam setelah setiap dakwaan dibacakan secara terpisah.