2 Menteri Trump Mundur Usai Rusuh di Capitol, Jaksa AS Selidiki Trump

International Updates

2 Menteri Trump Mundur Usai Rusuh di Capitol, Jaksa AS Selidiki Trump

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 08 Jan 2021 18:05 WIB
Trump supporters clash with police and security forces as they storm the US Capitol in Washington D.C on January 6, 2021. - Demonstrators breeched security and entered the Capitol as Congress debated the a 2020 presidential election Electoral Vote Certification. (Photo by ROBERTO SCHMIDT / AFP)
massa pendukung Trump menyerbu gedung Capitol AS (Foto: AFP/ROBERTO SCHMIDT)
Jakarta -

Dua menteri Amerika Serikat menyampaikan pengunduran diri usai penyerbuan massa pendukung Presiden Donald Trump ke gedung Capitol AS. Menteri Transportasi AS Elaine Chao mengatakan pada hari Kamis (7/1) waktu setempat bahwa dia mengundurkan diri karena penyerbuan ke Capitol oleh massa pendukung Trump tersebut.

Chao, yang menikah dengan Pemimpin Mayoritas Senat Republik Mitch McConnell, mengatakan penyerbuan itu adalah "peristiwa traumatis dan sepenuhnya dapat dihindari karena para pendukung presiden menyerbu gedung Capitol setelah acara publik yang dia hadiri."

"Itu sangat mengganggu saya dengan cara yang tidak bisa saya kesampingkan," imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (8/1/2021):

ADVERTISEMENT

- 2 Opsi Mencuat untuk Copot Trump Usai Rusuh di Gedung Capitol

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, tengah menghadapi seruan pencopotan setelah para pendukungnya memicu kerusuhan di Gedung Capitol. Dua opsi mencopot Trump, yakni melalui Amandemen ke-25 atau melalui pemakzulan kedua lewat Kongres AS, tengah menjadi pembahasan hangat.

Seperti dilansir CNN dan Reuters, Jumat (8/1/2021), masa jabatan Trump secara resmi kurang dari dua minggu lagi, dengan Presiden terpilih AS, Joe Biden, akan dilantik pada 20 Januari mendatang. Namun seruan untuk mencopotnya di akhir masa jabatannya semakin mencuat usai kerusuhan yang dipicu pendukung Trump terjadi di Gedung Capitol pada Rabu (6/1) waktu setempat.

Para pemimpin Partai Demokrat telah menyerukan pencopotan Trump usai kerusuhan yang sejauh ini menewaskan empat orang dan membuat puluhan polisi AS mengalami luka-luka tersebut. Trump sendiri tengah diselidiki atas dugaan menghasut pendukungnya terkait kerusuhan itu.

- Jaksa AS Selidiki Peran Trump Menghasut Perusuh di Capitol

Jaksa-jaksa federal Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki orang-orang yang terlibat dalam kerusuhan di Gedung Capitol AS, Washington DC, pada 6 Januari waktu setempat. Peran Presiden Donald Trump dalam menghasut massa yang merupakan pendukungnya, juga ikut diselidiki.

Seperti dilansir CNN, Jumat (8/1/2020), aparat penegak hukum di Washington DC bergerak cepat menjeratkan dakwaan-dakwaan pidana terhadap para perusuh yang menyerbu Gedung Capitol AS pada Rabu (6/1) waktu setempat. Di dalam Gedung Capitol, para perusuh memicu kekacauan dan melakukan aksi perusakan.

Para perusuh itu diketahui ikut berunjuk rasa di luar Gedung Capitol AS bersama ribuan pendukung Trump yang memprotes hasil pilpres. Aksi penyerbuan itu terjadi saat Kongres AS tengah menggelar sidang pengesahan kemenangan Presiden terpilih AS, Joe Biden, di gedung yang sama.

- Deretan Pejabat AS yang Mundur Usai Rusuh Massa Trump di Capitol

Insiden penyerbuan massa pendukung Presiden Donald Trump ke gedung Capitol AS membuat sejumlah pejabat memutuskan untuk mundur. Dari menteri hingga pejabat Gedung Putih memilih mundur usai kekacauan ini.

Sebagaimana diketahui, kekacauan terjadi di Gedung Capitol AS pada Rabu (6/1) waktu setempat, setelah Trump berminggu-minggu melontarkan tuduhan dan klaim palsu soal kecurangan pilpres. Tuduhan itu berujung pada seruan unjuk rasa dan long march ke Gedung Capitol AS yang mewakili demokrasi AS.

Ribuan pendukung Trump yang berunjuk rasa di luar Gedung Capitol AS, akhirnya menerobos masuk dan melakukan aksi perusakan di dalam gedung. Aksi ini menuai banyak kecaman dan disebut sebagai 'pemberontakan' oleh Presiden terpilih AS, Joe Biden, yang akan dilantik pada 20 Januari mendatang.

- 2 Menteri Trump Mundur Usai Penyerbuan ke Gedung Capitol

Dua menteri Amerika Serikat menyampaikan pengunduran diri usai penyerbuan massa pendukung Presiden Donald Trump ke gedung Capitol AS. Menteri Transportasi AS Elaine Chao mengatakan pada hari Kamis (7/1) waktu setempat bahwa dia mengundurkan diri karena penyerbuan ke Capitol oleh massa pendukung Trump tersebut.

Chao, yang menikah dengan Pemimpin Mayoritas Senat Republik Mitch McConnell, mengatakan penyerbuan itu adalah "peristiwa traumatis dan sepenuhnya dapat dihindari karena para pendukung presiden menyerbu gedung Capitol setelah acara publik yang dia hadiri."

"Itu sangat mengganggu saya dengan cara yang tidak bisa saya kesampingkan," imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/1/2021).

- Trump Kecam Pendukungnya yang Rusuh di Gedung Capitol AS

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyampaikan kecaman untuk para perusuh, yang merupakan pendukungnya, yang menyerbu dan memicu kekacauan di Gedung Capitol AS. Trump menegaskan para perusuh yang melanggar hukum akan merasakan konsekuensinya.

Seperti dilansir Reuters dan Al Jazeera, Jumat (8/1/2021), kecaman itu disampaikan Trump dalam pesan video terbaru yang dirilis melalui akun Twitternya pada Kamis (7/1) waktu setempat, atau sehari setelah massa pro-Trump menyerbu dan memicu kerusuhan di dalam Gedung Capitol AS.

"Saya ingin mengawali ini dengan membahas serangan keji terhadap Gedung Capitol Amerika Serikat. Seperti semua warga Amerika, saya marah pada kekerasan, pelanggaran hukum, dan kekacauan," tegas Trump dalam pesan videonya yang direkam dari Gedung Putih.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads