Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan dirinya akan menerima suntikan vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Rusia, Sputnik V. Otoritas Singapura akan memulai vaksinasi Corona di wilayahnya pada 30 Desember mendatang.
Putin sebelumnya menegaskan vaksin Sputnik V efektif dan aman melawan virus Corona. Dia juga menyatakan dirinya tidak melihat alasan untuk tidak divaksinasi Corona dan menyatakan dirinya menunggu hingga vaksin itu tersedia untuk kelompok usianya.
Sementara itu, otoritas Singapura memulai vaksinasi untuk warganya pada bulan ini juga. Vaksin Corona akan diberikan secara gratis untuk semua warga Singapura dan penduduk jangka panjang di negara tersebut, termasuk untuk para pemegang izin kerja jangka panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (28/12/2020):
- Putin Umumkan Akan Disuntik Vaksin Corona Sputnik V
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan dirinya akan disuntik vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Rusia, Sputnik V. Putin menegaskan dirinya menunggu giliran hingga vaksin Corona tersedia untuk dirinya, sebelum memutuskan setuju divaksinasi.
Seperti dilansir Reuters, Senin (28/12/2020), pengumuman itu disampaikan melalui juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dalam pernyataan kepada televisi nasional Rusia, Rossiya 1 TV Channel, pada Minggu (27/12) waktu setempat.
"Dia (Putin-red) mengatakan akan divaksinasi, dia telah membuat keputusan ini dan menunggu hingga semua formalitas diselesaikan," sebut Peskov.
- Total Kasus Corona di AS Lampaui 19 Juta, Melonjak 1 Juta Kurang dari Sepekan
Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari 19 juta kasus virus Corona (COVID-19) pada Minggu (27/12) waktu setempat. Lonjakan 1 juta kasus Corona tercatat dalam waktu kurang dari sepekan di AS.
Seperti dilansir AFP, Senin (28/12/2020), data penghitungan terbaru Johns Hopkins University (JHU) yang menjadi acuan global, menunjukkan AS mencatat tambahan 165.151 kasus Corona dalam 24 jam terakhir.
Dengan tambahan itu, maka total 19.129.368 kasus Corona kini tercatat di wilayah AS.
Angka tersebut dicapai AS hanya dalam waktu 6 hari setelah negara itu melampaui total 18 juta kasus Corona.
- Kritik Situasi Awal Wabah Corona di Wuhan, Warga China Divonis 4 Tahun Bui
Seorang warga China yang ditahan sejak Mei lalu karena melaporkan situasi awal wabah virus Corona (COVID-19) di Wuhan, dijatuhi hukuman empat tahun penjara dalam sidang yang digelar Senin (28/12) waktu setempat.
Seperti dilansir AFP, Senin (28/12/2020), Zhang Zhan yang seorang mantan pengacara melaporkan situasi awal wabah Corona di Wuhan pada awal tahun ini yang diwarnai kekacauan melalui laporan langsung via livestreaming secara online.
Zhang menyampaikan laporan langsung dan bahkan menulis essay yang menyebar luas melalui platform media sosial sejak Februari lalu. Laporan Zhang itu menarik perhatian otoritas China, yang telah menghukum delapan orang yang menjadi whistleblower pandemi Corona di negara ini.
Dalam tulisannya pada Februari lalu, Zhang dengan nada kritis menyebut pemerintah 'tidak memberikan informasi yang cukup kepada warganya, kemudian menerapkan lockdown pada kota'. "Ini adalah pelanggaran HAM yang besar," tulisnya saat itu.
- Singapura Mulai Vaksinasi Corona 30 Desember, Tenaga Medis Jadi yang Pertama
Otoritas Singapura akan mulai melakukan vaksinasi virus Corona (COVID-19) di wilayahnya pada 30 Desember mendatang. Tenaga medis akan menjadi yang pertama untuk menerima suntikan vaksin Corona di negara ini.
Seperti dilansir Channel News Asia dan CNN, Senin (28/12/2020), Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) dalam pengumuman pada Minggu (27/12) waktu setempat, menyatakan pemerintah menerima rekomendasi penuh dari Komisi Pakar Vaksinasi COVID-19 soal strategi vaksinasi menyeluruh di negara tersebut.
Para pekerja layanan kesehatan akan divaksinasi pertama kali pada 30 Desember mendatang. Vaksinasi untuk tenaga medis akan diawali terhadap mereka yang bekerja di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID).
- Sydney Imbau Warga Tonton Pesta Kembang Api Tahun Baru dari Rumah
Otoritas kota Sydney, Australia, melarang acara kumpul-kumpul yang dihadiri banyak orang untuk merayakan pergantian tahun di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Otoritas setempat mengimbau warga untuk menyaksikan pesta kembang api Tahun Baru dari rumah masing-masing.
Seperti dilansir Reuters, Senin (28/12/2020), kemunculan wabah baru Corona di pinggiran Sydney sejak pertengahan Desember lalu memicu pemberlakuan pembatasan ketat di wilayah tersebut.
Premier New South Wales (NSW), Gladys Berejiklian, melarang sebagian besar orang untuk mendatangi pusat kota Sydney pada malam Tahun Baru dan membatasi perkumpulan outdoor menjadi hanya untuk 50 orang saja.
Ditegaskan Berejiklian bahwa menonton pesta kembang api dari rumah menjadi cara 'paling aman' untuk dilakukan di tengah pandemi Corona. "Pada Malam Tahun Baru, kami tidak ingin ada kerumunan orang di tepi pantai di sekitar Sydney sama sekali," tegasnya.