Saat Putin Geram Soal Publikasi Kartun Nabi Muhammad di Prancis

Round-Up

Saat Putin Geram Soal Publikasi Kartun Nabi Muhammad di Prancis

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 18 Des 2020 21:33 WIB
Parlemen Rusia akan berikan kekebalan hukum bagi Putin di tengah tudingan berniat jadi presiden seumur hidup
Vladimir Putin (Foto: BBC World)
Jakarta -

Vladimir Putin geram dengan publikasi kartun Nabi Muhammad dan pemenggalan di Prancis. Presiden Rusia itu menyebut kebebasan dalam berekspresi ada batasnya.

Pernyataan Putin itu merespons pertanyaan wartawan dalam jumpa pers, Kamis (17/12) waktu setempat. Putin kemudian berbicara batas dalam kebebasan berpendapat.

"Di mana batas kebebasan yang satu dengan kebebasan yang lain?" tanya Putin seperti dilansir media Russia Today (RT), Jumat (18/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diketahui bahwa di mana kebebasan seseorang dimulai, kebebasan orang lain harus diakhiri," imbuhnya.

Saat satu kelompok menghina kelompok lainnya, Putin beranggapan bahwa reaksi balik adalah sebuah keniscayaan. Namun di lain sisi, tak perlu ada tindakan yang agresif.

ADVERTISEMENT

"Bertindak sembarangan, menghina hak dan perasaan orang beragama, harus selalu ingat akan ada reaksi balik yang tak terhindarkan. Tapi, di sisi lain, ini tidak boleh agresif."

Komentar Putin ini merujuk pada penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah satire Prancis, Charlie Hebdo. Selain itu, pernyataan juga merujuk pada peristiwa pemenggalan seorang guru Prancis usai menunjukkan kartun tersebut kepada murid-muridnya.

Pimpinan Rusia itu menyebut dua kejadian itu sebagai bukti bahwa "multikulturalisme telah gagal" di negara Barat.

Sebelumnya, Putin menginstruksikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia untuk "memulai diskusi melalui organisasi internasional tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan mereka yang menghina kepercayaan orang-orang beragama, dan memicu kebencian dan konflik antaragama."

Hal itu diungkapkan pada pekan lalu. Para pejabat, saat ini akan menyusun laporan tentang rencana mereka pada awal Maret tahun depan.

Pernyataan Putin diungkapkan usai tujuh pria asal Chechnya, Rusia didakwa di Prancis atas dugaan keterlibatan mereka pemenggalan guru Prancis, Samuel Paty di Paris pada bulan Oktober lalu.

Jaksa penuntut mengatakan Paty menjadi sasaran Abdullakh Anzorov yang berusia 18 tahun karena mempertunjukkan serangkaian kartun Nabi Muhammad di kelasnya dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara.

Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron memicu kontroversi di seluruh dunia Islam setelah kejadian pemenggalan itu lantaran membela publikasi kartun Nabi. Sejumlah negara Muslim mengumumkan boikot produk Prancis, dengan beberapa demonstran turun ke jalan untuk membakar patung Macron.

Di Indonesia juga terjadi aksi protes terhadap pernyataan Macron tersebut. Warga ramai-ramai melakukan protes ke Kedutaan Besar Prancis yang ada di Thamrin, Jakarta Pusat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut mengecam tindakan kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, Prancis. Jokowi juga mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebut penyerangan itu sebagai 'serangan teroris Islamis'.

Jokowi menekankan mengaitkan tindakan terorisme dengan agama tertentu adalah kesalahan besar. Menurutnya, terorisme tak berhubungan dengan agama apa pun.

"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apa pun," kata Jokowi dalam jumpa pers yang disiarkan kanal Sekretariat Presiden, Sabtu (31/10).

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads