Putin Sebut Pengkritik Kremlin Alexei Navalny Tak Perlu Diracun

Putin Sebut Pengkritik Kremlin Alexei Navalny Tak Perlu Diracun

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 18 Des 2020 17:49 WIB
Russian President Vladimir Putin speaks via video call during a news conference in Moscow, Russia, Thursday, Dec. 17, 2020. This year, Putin attended his annual news conference online due to the coronavirus pandemic. (Aleksey Nikolskyi, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Vladimir Putin (Aleksey Nikolskyi, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Moskow -

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengomentari kasus diracunnya politikus oposisi Alexei Navalny yang kerap mengkritik Kremlin. Putin menyebut laporan media soal agen keamanan Rusia sengaja meracun Navalny sebagai bagian dari plot yang didukung Amerika Serikat (AS) untuk mendiskreditkan dirinya.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (18/12/2020), Putin bahkan menyebut Navalny tidak cukup penting untuk menjadi target Rusia. Komentar itu disampaikan Putin dalam konferensi pers tahunan di Moskow pada Kamis (17/12) waktu setempat.

Navalny yang dikenal sebagai salah satu pengkritik terkemuka Putin, diterbangkan ke Jerman pada Agustus lalu setelah ambruk dalam penerbangan domestik. Tes laboratorium di tiga negara Eropa, yang telah dikonfirmasi pengawas senjata kimia global, menyatakan Navalny diracun dengan agen saraf era Soviet, Novichok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia yang dituduh mendalangi insiden itu telah berulang kali membantah keras dan menegaskan pihaknya belum melihat bukti apapun.

Dengan merujuk pada catatan penerbangan dan data geolokasi telepon genggam, situs web investigasi Bellingcat dan outlet media Rusia, The Insider, mempublikasikan hasil investigasi bersama pada Senin (14/12) waktu setempat, yang dilakukan bekerja sama dengan Der Spiegel dan CNN.

ADVERTISEMENT

Hasil investigasi itu, yang didukung Navalny, menyatakan berhasil mengidentifikasi sebuah tim pembunuh dari dinas keamanan Rusia, FSB, yang menguntit Navalny selama bertahun-tahun. Mereka menyebut nama agen intelijen dan laboratorium racun yang disebut ada di balik operasi itu.

Dalam komentarnya pada Kamis (17/12) waktu setempat, Putin menolak penyelidikan itu. Dia menyebutnya sebagai informasi rekayasa yang disediakan oleh dinas intelijen AS.

"Itu tipuan untuk menyerang para pemimpin (Rusia)," ujar Putin dalam konferensi pers tahunannya.

Putin menuduh Navalny menikmati dukungan intelijen AS -- tuduhan yang telah dibantah oleh Navalny. Oleh karena itu, sebut Putin, agen keamanan Rusia mengawasi Navalny.

"Tapi itu bukan berarti dia perlu diracun. Siapa yang butuh dia?" ucap Putin.

"Jika seseorang ingin meracuninya, mereka akan menghabisinya," imbuhnya.

Putin tidak menyebut langsung nama Navalny di depan publik dan hanya menyebutnya sebagai 'pasien dari klinik Berlin' dalam pernyataannya.

Dalam tanggapannya, juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, menyebut komentar Putin itu telah mengonfirmasi bahwa Navalny memang dikuntit oleh agen-agen FSB.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads