Presiden Rusia Vladimir Putin angkat bicara mengenai perdebatan seputar kebebasan berbicara dan hak-hak umat beragama. Dikatakannya, benturan budaya merupakan masalah eksistensial di negara-negara Barat.
Menanggapi pertanyaan dari jurnalis saat konferensi pers akhir tahun pada hari Kamis (17/12) waktu setempat, Putin mengatakan ada keseimbangan yang baik antara mengekspresikan diri dan menghina perasaan seluruh kelompok orang.
"Di mana batas kebebasan yang satu dengan kebebasan yang lain?" tanya Putin seperti dilansir media Russia Today (RT), Jumat (18/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (18/12/2020):
- Trump Bicara via Telepon dengan Raja Salman, Membahas Apa?
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pekan ini berbicara via telepon dengan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud. Apa yang dibahas keduanya?
Seperti dilansir Reuters, Jumat (18/12/2020), Gedung Putih dalam pernyataannya menyebut percakapan telepon antara Trump dan Raja Salman itu dilakukan pada Kamis (17/12) waktu setempat.
Disebutkan Gedung Putih bahwa kedua pemimpin membahas soal isu-isu keamanan regional. Dalam percakapan telepon itu, Trump juga menyampaikan terima kasih kepada Raja Salman atas kepemimpinannya.
- Angkatan Laut AS Akan Lebih Tegas dalam Menghadapi China di Pasifik
Militer Amerika Serikat mengingatkan bahwa kapal-kapal perangnya akan "lebih tegas" dalam menanggapi pelanggaran hukum internasional, seraya menyebut secara khusus China, yang memiliki ambisi perluasan di Laut China Selatan.
Dalam dokumen yang menetapkan tujuan untuk Angkatan Laut, Marinir dan Penjaga Pantai AS untuk tahun-tahun mendatang, Departemen Pertahanan atau Pentagon menekankan bahwa beberapa negara, terutama Rusia dan China, "memperebutkan keseimbangan kekuatan di wilayah-wilayah utama dan berusaha untuk merusak tatanan dunia yang ada. "
"Pasukan Angkatan Laut kita yang dikerahkan secara global berinteraksi dengan kapal perang dan pesawat China dan Rusia setiap hari," demikian bunyi dokumen itu seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (18/12/2020), menekankan tentang "meningkatnya agresivitas" mereka dan menyebut China sebagai "ancaman strategis jangka panjang yang paling mendesak."
- Muslim AS Minta OKI Bersuara Soal Perlakuan China Terhadap Uighur
Kelompok warga Muslim di Amerika Serikat (AS) meminta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berbicara soal penahanan massal yang dilakukan otoritas China terhadap etnis minoritas Muslim Uighur. Organisasi global itu dituduh turut bersekongkol dalam apa yang disebut beberapa pihak sebagai genosida.