Seorang aktivis Uighur Americana, Rushan Abbas, memperingatkan bahwa negara-negara bisa melihat ekspor kebijakan yang menargetkan Muslim saat China berupaya mewujudkan inisiatif pembangunan infrastruktur Belt and Road.
"China memiliki rekam jejak dalam membeli dan menindas. Genosida terhadap Uighur bukanlah isu internal China tapi isu kemanusiaan," tegas Abbas, yang menyebut China menahan saudara perempuannya yang seorang aktivis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AS yang berselisih dengan China dalam beberapa isu, menyamakan perlakuan China terhadap Uighur dengan tindakan Nazi Jerman dan menyuarakan kekecewaan terhadap OKI yang tidak bersuara. Otoritas China menyebut kamp-kamp di Xinjiang sebagai pusat pelatihan kejuruan dan menegaskan pihaknya, sama seperti negara-negara Barat, tengah berupaya mengurangi daya tarik ekstremisme Islam.
(nvc/ita)