Washington DC -
Joe Biden telah diproyeksikan sebagai pemenang pilpres Amerika Serikat (AS) 2020 oleh berbagai media terkemuka AS. Selanjutnya, apa saja yang harus dilakukan sebelum Biden benar-benar dilantik menjadi Presiden ke-46 AS?
Seperti dilansir CNN, Senin (9/11/2020), setelah jutaan orang memberikan suara mereka pada 3 November lalu -- juga sebelum tanggal itu dengan menggunakan surat suara via pos, aturan hukum AS mengatur bahwa proses penghitungan suara dimulai pada Hari Pemilu, yang tahun ini jatuh pada 3 November itu.
Setelah pemungutan suara, proses penghitungan akan dilakukan yang diikuti dengan sertifikasi hasil akhir penghitungan suara, pertemuan para elector untuk voting electoral college lalu penetapan hasilnya dan prosesi pelantikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tahapan yang harus dilalui dalam rangkaian pilpres AS sebelum pelantikan bisa dilakukan:
Penghitungan suara (4-23 November)
Negara-negara bagian AS memiliki waktu hingga 23 November untuk menyelesaikan proses penghitungan real-count.
Dalam pilpres tahun ini, dengan banyaknya pemilih yang menggunakan surat suara via pos akibat kekhawatiran pandemi virus Corona (COVID-19), beberapa negara bagian memberlakukan aturan berbeda-beda untuk batasan waktu penerimaan suara via pos.
Di kebanyakan negara bagian, surat suara via pos harus diterima antara 1-2 hari setelah Hari Pemilu. Namun di negara bagian Washington, surat suara via pos boleh diterima hingga 23 November -- sehari sebelum otoritas negara bagian mensertifikasi hasil akhir penghitungan suara.
Di negara bagian North Carolina dan Pennsylvania yang menjadi perebutan suara, surat suara via pos masih bisa diterima hingga 6 November. Kemudian di Minnesota dan Nevada, batas waktunya mencapai 10 November, sedangkan di Ohio atas waktunya mencapai 13 November.
Perlu diingat bahwa semua surat suara via pos yang akan dihitung harus memiliki cap pos paling lambat 3 November. Jika tidak maka tidak akan ikut dihitung.
Sertifikasi hasil akhir penghitungan suara (10 November - 11 Desember)
Pada 10 November hingga 11 Desember, otoritas negara bagian harus mulai mensertifikasi hasil akhir penghitungan suara di wilayah masing-masing.
Setiap negara bagian AS lagi-lagi memiliki aturan yang berbeda-beda untuk proses sertifikasi ini. Namun setidaknya, sepekan setelah 3 November, para pemerintah negara bagian akan mulai mensertifikasi hasil penghitungan suara.
Batas waktunya bisa diubah jika negara bagian itu melakukan penghitungan ulang saat hasil akhirnya menunjukkan selisih suara yang sangat tipis.
Penetapan hasil pilpres AS dan penetapan elector (8 Desember)
Tanggal 8 Desember akan menjadi batas waktu yang aman untuk menetapkan hasil akhir pilpres AS dan menetapkan para elector untuk sidang electoral college nantinya. Electoral college merupakan sistem keterwakilan dalam pilpres AS.
Di bawah Electoral Count Act, pada tanggal inilah negara-negara bagian AS diharapkan sudah menyelesaikan penghitungan suara, menyelesaikan sengketa pemilu dan menetapkan pemenang dari electoral votes di negara bagian masing-masing.
Gubernur setiap negara bagian seharusnya sudah merilis sertifikasi hasil akhir penghitungan suara, yang mencantumkan capres pemenang di negara bagian tersebut dan daftar elector.
Para elector melakukan voting (14 Desember)
Sekitar enam hari setelah batas akhir penyelesaian sengketa pemilu, para elector akan menggelar pertemuan atau sidang di negara bagian masing-masing dan memberikan suara untuk Presiden AS yang mereka wakili.
Mereka mengesahkan enam set voting dan mengirimkan hasilnya ke Washington DC. Kebanyakan negara bagian AS memiliki aturan hukum yang mewajibkan para elector memilih pemenang pilpres di negara bagian mereka. Jika ada yang tidak setia atau menyimpang dari ketentuan itu, maka mereka bisa dikenai denda.
Hasil voting electoral college dari setiap negara bagian AS itu sudah harus diterima oleh Kongres AS di Washington DC selambat-lambatnya pada 23 Desember.
Penghitungan perolehan electoral votes di Kongres AS (6 Januari)
Kongres AS yang baru akan dilantik pada 3 Januari 2021. Para anggota House of Representatives (HOR) dan para Senator baru AS akan diambil sumpah jabatannya pada siang hari dan setelah itu menjadi awal dimulainya tugas Kongres ke-117 AS, yang akan menetapkan hasil electoral votes.
Penghitungan hasil voting electoral votes dari setiap negara bagian dihitung di Kongres AS pada 6 Januari mendatang.
Wakil Presiden AS, Mike Pence, akan memimpin sesi penghitungan ini di ruang sidang HOR. Hasil voting electoral votes setiap negara bagian akan dibaca dan dihitung sesuai urusan abjad dari nama negara bagian tersebut.
Hasil penghitungan kemudian diserahkan kepada Pence, yang akan mengumumkannya kepada para anggota Kongres AS. Pence juga akan mendengarkan setiap keberatan yang diajukan dalam rapat tersebut. Jika ada keberatan, maka HOR dan Senat akan mengkajinya bersama-sama.
Dari total 538 electoral votes yang ada, pemenang pilpres AS harus bisa meraup sedikitnya 270 electoral votes. Jika tidak ada yang mencapai 270 electoral votes, maka sebanyak 435 anggota HOR akan memutuskannya dalam voting terbaru dengan setiap negara bagian memiliki satu hak suara. Hasilnya sudah harus diumumkan sebelum 20 Januari.
Jika tidak juga ada hasil yang jelas dari voting HOR, maka akan menjadi hak Wakil Presiden atau orang selanjutnya dalam garis sukses kepresidenan.
Hari pelantikan Presiden baru AS (20 Januari)
Presiden terpilih akan diambil sumpahnya pada 20 Januari 2021, pada siang hari. Jika presiden terpilih meninggal dunia antara Hari Pemilu hingga hari pelantikan, maka Wakil Presiden terpilih yang akan dilantik menjadi Presiden AS.
Dalam pilpres AS 2020, media-media terkemuka AS, termasuk CNN dan Associated Press, telah memproyeksikan Biden sebagai pemenangnya. Associated Press dalam penjelasannya menyebut bahwa karena suara dihitung oleh masing-masing negara bagian, maka hasil proyeksi media-media AS ditetapkan sebagai hasil tidak resmi pilpres AS.
Untuk pilpres tahun ini, proyeksi CNN, CBS, NBC dan ABC -- yang mengkoordinasikan hasil penghitungan dan exit polls dalam proyeksinya -- menunjukkan Biden meraup 279 electoral votes dan Trump meraup 214 electoral votes.
Sedangkan proyeksi Associated Press dan Fox News yang berbagai data yang sama, menunjukkan Biden meraup 290 electoral votes dan Trump 214 electoral votes. Proyeksinya berbeda karena kedua media terkemuka ini telah memproyeksikan Biden menang di negara bagian Arizona, sementara yang lain belum.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini