Tak Mau Akui Kalah, Trump: Sejak Kapan Media Tetapkan Presiden Selanjutnya?

Pilpres AS 2020

Tak Mau Akui Kalah, Trump: Sejak Kapan Media Tetapkan Presiden Selanjutnya?

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 09 Nov 2020 09:17 WIB
President Donald Trump returns to the White House from playing golf in Washington, DC on November 7, 2020, after Joe Biden was declared the winner of the 2020 presidential election. - Joyous celebrations erupted in Washington on Saturday after Joe Biden was declared winner of the US presidency, as several people poured into the streets of the US capital -- some of them chanting, cheering and singing in front of the White House. (Photo by ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP)
Trump saat kembali ke Gedung Putih usai main golf di Virginia pada Sabtu (7/11) waktu setempat, sesaat usai Biden dinyatakan sebagai pemenang pilpres (AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, belum juga mau menerima hasil pilpres AS 2020 yang dimenangkan rivalnya, Joe Biden. Trump masih belum bersedia mengakui kekalahan dirinya dari Biden dan terus membahas soal kecurangan pilpres dalam cuitan-cuitan Twitternya.

Cuitan-cuitan Trump melalui akunnya, @realDonaldTrump, hingga Minggu (8/11) waktu AS menunjukkan Trump masih membahas soal tuduhan kecurangan pilpres. Dia juga menolak mengakui hasil proyeksi berbagai media terkemuka AS yang menetapkan Biden sebagai pemenang pilpres AS 2020 dengan raihan 290 electoral votes melawan dirinya yang hanya meraup 214 electoral votes.

"Sejak kapan Media Lamestream menetapkan siapa presiden kita selanjutnya? Kita telah belajar banyak dalam dua pekan terakhir!" tegas Trump dalam cuitannya seperti dikutip detikcom pada Senin (9/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa cuitan lainnya, Trump memposting kutipan dari opini sejumlah tokoh, salah satunya dari mantan Ketua House of Representatives (HOR) atau DPR AS, Newt Gingrich, dari Partai Republik yang menyebut pilpres AS 2020 sebagai 'pemilu yang dicuri' dan proses penghitungan di beberapa negara bagian berlangsung 'korup'.

Diketahui bahwa tim kampanye Trump akan mengajukan gugatan hukum terkait hasil penghitungan suara dalam pilpres tahun ini. Salah satunya di negara bagian Pennsylvania yang menjadi penentu kemenangan Biden pada Sabtu (7/11) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Pengacara Trump, Rudy Giuliani, menyatakan gugatan hukum di Pennsylvania akan diajukan pada Senin (9/11) waktu AS. Dalam pernyataannya, Giuliani mengklaim tim pengamat kubu Trump kehilangan akses untuk mengawasi pemrosesan dan penghitungan suara di negara bagian tersebut.

Disebutkan juga bahwa tim kampanye Trump akan mengajukan gugatan serupa di negara-negara bagian lainnya agar selanjutnya bisa memicu 'gugatan hukum nasional besar-besaran'.

Terkait sikap Trump yang belum mau menerima hasil pilpres AS, laporan CNN menyebut istri Trump, Melania dan menantu Trump, Jared Kushner, tengah membujuk Trump agar mau mengakui kekalahannya dari Biden.


Tonton video 'Donald Trump Sibuk Main Golf':

[Gambas:Video 20detik]



(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads