Miris 2 Pembunuhan Brutal di Prancis

Round-Up

Miris 2 Pembunuhan Brutal di Prancis

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 31 Okt 2020 07:37 WIB
Aksi penusukan terjadi di sebuah gereja di Kota Nice, Prancis, menewaskan tiga orang. Aksi itu terjadi di area gereja basilika Notre-Dame.
Aksi penusukan terjadi di sebuah gereja di Kota Nice, Prancis, menewaskan tiga orang. Aksi itu terjadi di area gereja basilika Notre-Dame. (Foto: AP Photo/Daniel Cole)

Wali Kota Nice, Christian Estrosi, mengatakan seperti dilansir media The Guardian, Kamis (29/10/2020), penyerang meneriakkan "Allahu Akbar" beberapa kali saat dia ditangkap dan diborgol oleh polisi.

Estrosi mengatakan seorang wanita telah dipenggal tetapi dia tidak memiliki rincian bagaimana dua orang lainnya dibunuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada dua orang yang terbunuh di dalam gereja... dan orang ketiga yang berada di bar yang menghadap gereja tempat dia berlindung," demikian ditulis Estrosi dalam akun Twitter.

Presiden Prancis Emmanuel Macron angkat bicara soal serangan penusukan itu. Macron bersumpah Prancis tidak akan menyerah setelah insiden penyerangan yang disebutnya sebagai 'serangan teroris Islam'.

ADVERTISEMENT

Dilansir dari AFP, Kamis (29/10/2020), Macron bersumpah bahwa "Prancis tidak akan menyerah pada nilai-nilai kami". Macron menyampaikan duka cita kepada umat Katolik di Prancis setelah kejadian penusukan itu. Ia juga mendesak orang-orang dari semua agama untuk bersatu dan tidak "menyerah pada semangat perpecahan".

Dalam insiden ini, seorang pria berusia 47 tahun ditahan oleh otoritas Prancis. Pria ini dicurigai sempat melakukan kontak dengan pelaku penusukan brutal tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (30/10/2020), pria 47 tahun itu ditahan pada Kamis malam. Identitasnya tidak diungkap ke publik. Pria tersebut ditahan karena sempat melakukan kontak dengan pelaku penusukan di Nice.

Ketua jaksa anti-terorisme Prancis, Jean-Francois Ricard, mengungkapkan pelaku penusukan di Nice merupakan seorang imigran asal Tunisia, yang tiba di Italia, tepatnya di Pulau Lampedusa di Mediterania pada 20 September lalu dan pergi ke Paris pada 9 Oktober.

Ricard menyebut pelaku tiba di kota Nice pada Kamis (30/10) pagi, dengan kereta api. Pelaku kini dilaporkan dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat setelah ditembak polisi yang tiba di lokasi kejadian.

Buntut penusukan ini keamanan diperketat di tempat-tempat ibadah dan sekolah di seluruh Prancis menyusul dua serangan serupa dalam dua minggu ini.

Otoritas Prancis tengah menyelidiki penyerangan brutal ini sebagai tindak pembunuhan dan percobaan pembunuhan terkait organisasi teroris -- istilah umum di Prancis untuk menyebut kejahatan terorisme. Pelaku penyerangan diketahui tidak masuk radar intelijen Prancis sebelumnya.


(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads