Mahathir pun menyebut langkah Twitter dan Facebook itu sebagai tindakan munafik.
"Di satu sisi, mereka membela pihak-pihak yang memilih untuk menampilkan karikatur Nabi Muhammad SAW dan berharap seluruh Muslim untuk menelannya atas nama kebebasan berbicara dan berekspresi," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sisi lain, mereka dengan sengaja menghapus bahwa umat Muslim tidak pernah membalas dendam atas ketidakadilan terhadap mereka di masa lalu," imbuhnya.
"Bahkan seruan saya bahwa Prancis harus menjelaskan perlunya menasihati rakyat mereka untuk sensitif dan menghormati keyakinan orang lain, telah diabaikan," ujar Mahathir.
ADVERTISEMENT
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini