Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengecam aksi penusukan brutal di Gereja Notre-Dame Basilica di Nice, Prancis, sebagai 'kejahatan sinis dan brutal'. Putin menegaskan Rusia siap bekerja sama dengan negara lain, termasuk Prancis, dalam memerangi terorisme.
Seperti dilaporkan kantor berita Rusia, TASS dan dilansir Associated Press, Jumat (30/10/2020), Putin dalam pesannya kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyampaikan belasungkawa untuk keluarga korban penusukan brutal di Nice pada Kamis (29/10) waktu setempat.
"Sebuah serangan sinis dan brutal dilakukan di dalam sebuah gereja, sungguh keterlaluan. Kita sekali lagi melihat bahwa teroris tidak memiliki nilai-nilai moral manusia," sebut Putin dalam pernyataannya yang dipublikasikan Dinas Pers Kremlin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jelas, perang melawan terorisme internasional membutuhkan langkah-langkah praktis untuk menyatukan upaya seluruh komunitas internasional," imbuhnya.
Lebih lanjut, Putin menegaskan Rusia siap bekerja sama dengan negara lain dalam memerangi terorisme.
"Menegaskan kesiapan Rusia untuk meningkatkan kerja sama erat dengan mitranya di Prancis dan negara-negara lainnya dalam seluruh bidang terkait kontraterorisme," cetus Putin dalam pernyataannya.
Putin juga menekankan bahwa rakyat Rusia merasakan kemarahan dan kesedihan yang kini dirasakan rakyat Prancis. Dia menyampaikan simpati untuk keluarga dan teman-teman para korban penusukan di Nice tersebut.
(nvc/ita)