Macron Umumkan 7 Ribu Tentara Dikerahkan Untuk Jaga Tempat Ibadah-Sekolah

Macron Umumkan 7 Ribu Tentara Dikerahkan Untuk Jaga Tempat Ibadah-Sekolah

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 30 Okt 2020 11:43 WIB
French President Emmanuel Macron walks near the Notre Dame Cathedral as its burns in Paris, France, April 15, 2019.   REUTERS/Philippe Wojazer
Emmanuel Macron (dok. REUTERS/Philippe Wojazer/Pool)
Paris -

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan bahwa sedikitnya 7 ribu personel militer akan dikerahkan untuk melindungi seluruh tempat ibadah dan sekolah-sekolah usai penusukan brutal yang menewaskan 3 orang di sebuah gereja di Nice.

Seperti dilansir Associated Press, Jumat (30/10/2020), jumlah personel yang dikerahkan itu mencapai dua kali lipat dari pengerahan sebelumnya, yang diketahui menjadi bagian dari operasi bernama 'Operasi Sentinel'.

"Kami memutuskan untuk meningkatkan kewaspadaan di semua lokasi di Prancis untuk beradaptasi dengan ancaman terorisme," ucap Macron dalam pernyataannya pada Kamis (29/10) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya telah memutuskan bahwa tentara kita akan lebih dikerahkan dalam beberapa jam ke depan dan kita akan meningkatkan pengerahan dalam rangka Operasi Sentinel dari 3 ribu tentara menjadi 7 ribu tentara di wilayah kita," ujarnya.

"Kita akan berada dalam posisi melindungi seluruh tempat ibadah, khususnya tentu saja gereja-gereja sehingga perayaan Hari Orang Kudus bisa digelar sebagaimana mestinya. Kita juga akan melindungi sekolah-sekolah kita untuk tahun ajaran mendatang," tegas Macron dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Hari Orang Kudus merupakan perayaan umat Katolik untuk merujuk menghormati semua Santo.

Dalam pernyataannya, Macron menegaskan dukungan dari seluruh rakyat Prancis untuk umat Katolik pada masa-masa sulit ini. Diketahui bahwa beberapa tahun terakhir, gereja-gereja di Prancis menjadi target serangan ekstremis.

"Seluruh bangsa ini berdiri di sisi mereka dan akan terus berdiri agar agama dapat terus dipraktikkan secara bebas di negara kita, karena negara kita adalah itu, ini ada nilai-nilai kita. Orang-orang bisa beriman atau tidak beriman, tapi setiap agama bisa dijalankan. Jadi hari ini seluruh bangsa ini berdiri dengan sesama warga penganut Katolik," ucapnya.

Lebih lanjut, Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan menyerah pada teror.

"Jika kita diserang sekali lagi, itu karena nilai-nilai kita, karena rasa kebebasan kita, karena kemungkinan ini, di tanah kita, untuk berkeyakinan secara bebas dan tidak menyerah pada pikiran teror apapun," tutur Macron saat mengunjungi lokasi penusukan di Nice.

"Saya mengatakannya sekali lagi dengan sangat jelas hari ini, kita tidak akan menyerah," tegasnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Prancis, Jean Castex, mengumumkan bahwa level siaga keamanan di Prancis dinaikkan ke level 'darurat'. Menurut situs web pemerintah Prancis, level 'darurat' berarti 'tingkat kewaspadaan maksimum' yang diperlukan jika ada ancaman yang akan datang atau segera setelah serangan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads