Penumpang Wanita Diperiksa Secara Tak Pantas, Australia Protes ke Qatar

Penumpang Wanita Diperiksa Secara Tak Pantas, Australia Protes ke Qatar

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 26 Okt 2020 17:32 WIB
Doha, Qatar - January 5 2016: Hamad International Airport is the airport of Doha, the capital city of Qatar. In 2016, the airport was named the 50th busiest in the world by passenger traffic
Ilustrasi (Getty Images)
Canberra -

Sebuah insiden di Bandara Hamad, Doha, Qatar memicu protes diplomatik dari otoritas Australia. Sedikitnya 13 wanita Australia menjalani pemeriksaan secara paksa dan tidak pantas setelah seorang bayi prematur ditemukan ditinggal di dalam toilet bandara.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (26/10/2020), pemerintah Australia menyebut insiden itu sangat 'ofensif' dan 'sangat tidak pantas'.

Pemeriksaan secara paksa itu dilaporkan terjadi pada sejumlah penumpang wanita -- jumlah pastinya tidak diketahui -- yang hendak terbang dari Qatar pada 2 Oktober lalu. Media lokal Australia, Seven News, melaporkan ada 13 penumpang wanita asal Australia yang ikut diperiksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dituturkan dua wanita Australia di antaranya kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC), bahwa seluruh penumpang wanita dewasa dalam penerbangannya, tidak peduli usianya, diminta turun dari pesawat untuk diperiksa.

Laporan sumber di Doha kepada AFP menyebut sejumlah petugas keamanan mengawal para penumpang wanita itu turun dari pesawat ke tarmak di Bandara Hamad dan dibawa ke dalam sejumlah ambulans, di mana mereka diperiksa untuk tanda-tanda baru saja melahirkan.

ADVERTISEMENT

"(Petugas) Memaksa wanita-wanita itu menjalani pemeriksaan tubuh secara invasif -- pada dasarnya melakukan pap smear secara paksa," sebut sumber tersebut, merujuk pada pemeriksaan internal pada serviks.

Insiden ini pertama dilaporkan oleh Seven Network setelah beberapa wanita Australia yang menjadi korban angkat bicara. Salah satu pesawat yang terlibat, Qatar Airways dengan nomor penerbangan QR908 tujuan Sydney pada 2 Oktober, terlambat 4 jam akibat pemeriksaan itu.

Para penumpang wanita yang diperiksa diketahui berasal dari beberapa negara berbeda, termasuk Australia dan melibatkan beberapa penerbangan berbeda. Jumlah pasti dan asal kewarganegaraan mereka belum diketahui secara jelas.

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, menegaskan bahwa insiden ini telah dibahas dengan Duta Besar Qatar. "Ini adalah rangkaian peristiwa yang sangat mengganggu, ofensif, dan mengkhawatirkan," sebut Payne dalam pernyataannya.

"Ini bukanlah hal yang pernah saya dengar terjadi dalam hidup saya, dalam konteks apapun. Kita telah menyampaikan pandangan kita dengan sangat jelas kepada otoritas Qatar," tegasnya.

Disebutkan juga oleh Payne bahwa 'insiden luar biasa' ini telah dilaporkan kepada Kepolisian Federal Australia. Pihak Kepolisian Federal Australia dalam pernyataannya menegaskan penyelidikan akan melibatkan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan.

Pihak Bandara Internasional Hamad dalam pernyataannya menyebut bayi baru lahir itu ditemukan ditinggal di toilet bandara pada 2 Oktober. Bayi itu masih hidup dan mendapat perawatan medis dari pihak terkait. Disebutkan bahwa sejumlah orang 'diminta untuk membantu' dalam upaya mencari ibunda dari bayi tersebut.

"Para profesional medis menyatakan keprihatinan kepada petugas soal kesehatan dan kesejahteraan seorang ibu yang baru saja melahirkan dan meminta agar dia dicari sebelum berangkat (dari bandara)," demikian pernyataan Bandara Internasional Hamad.

"Orang-orang yang memiliki akses ke area spesifik bandara yang menjadi lokasi bayi baru lahir itu ditemukan, diminta untuk membantu dalam pencarian," imbuh pernyataan itu. Tidak disebut lebih lanjut apa saja yang dilakukan kepada orang-orang yang diminta membantu dan berapa jumlahnya.

Payne menyatakan bahwa otoritas Australia mengharapkan laporan dari otoritas Qatar telah diterima pihaknya pada pekan ini.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads