Aksi protes digelar warga di wilayah San Clemente, California, Amerika Serikat (AS), setelah seorang pria gelandangan kulit hitam ditembak mati oleh deputi Sheriff Orange County. Pria gelandangan itu ditembak saat berusaha merebut senjata yang dibawa polisi.
Seperti dilansir CNN, Sabtu (26/9/2020), pria gelandangan bernama Kurt Reinhold (42) itu dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (23/9) waktu setempat.
Dua deputi dari Homeless Outreach Team pada kantor Sheriff Orange County itu awalnya menemui Reinhold pada siang hari di dekat Hotel Miramar. Namun kontak fisik terjadi setelah Reinhold berupaya merebut senjata salah satu deputi sheriff itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (Reinhold-red) merebut senjata salah satu deputi dan tampak berusaha mengeluarkannya dari sarungnya," sebut Sheriff Orange County, Don Barnes, dalam konferensi pers. Reinhold dan salah satu deputi sheriff terlibat pergulatan. Namun tidak diketahui secara jelas apakah Reinhold berhasil merebut senjata api itu.
"Ini adalah pergulatan signifikan dengan Reinhold yang berlangsung selama beberapa waktu dan deputi menyatakan dalam empat waktu yang berbeda, 'Dia mendapatkan senjata saya'," sebut Barnes, mengutip video amatir yang direkam seorang saksi mata.
Barnes menyatakan bahwa salah satu deputi melepas dua kali tembakan ke arah Reinhold. Para deputi berupaya memberikan pertolongan pertama namun Reinhold dinyatakan meninggal seketika di lokasi kejadian.
Tembakan yang dilepaskan deputi sheriff itu, sesuai dengan protokol, tengah diselidiki oleh Kantor Kejaksaan Distrik Orange County. Barnes menyatakan bahwa para deputi sheriff itu telah dinonaktifkan.
Tonton video 'Polisi Tak Didakwa Atas Penembakan Breonna Taylor, AS Memanas Lagi':
Insiden itu terekam dalam CCTV di sekitar lokasi kejadian, namun Barnes menyatakan belum ada merilisnya ke publik pada saat ini. Dia beralasan, penyelidikan tengah berlangsung dan masih menunggu keterangan para saksi.
"Pertama dan yang terpenting, saya ingin menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga Reinhold," ucap Barnes. "Setiap kehilangan nyawa selalu berdampak pada anggota keluarga dan teman-teman Reinhold, dan kami benar-benar menyesal atas apa yang terjadi dan bagaimana ini terungkap," imbuhnya.
Penembakan fatal di California semakin menyoroti perjuangan melawan ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi usai kematian sejumlah warga kulit hitam di tangan polisi AS, termasuk George Floyd di Minneapolis dan Breonna Taylor di Louisville, Kentucky.
Puluhan orang menggelar unjuk rasa pada Kamis (24/9) pagi, untuk memprotes penembakan Reinhold. Barnes menyebut lima demonstran di antaranya ditangkap, dengan empat orang diduga memblokir lalu lintas dan satu orang lainnya melakukan vandalisme terhadap mobil polisi.
"Mengingat iklim hubungan polisi-masyarakat saat ini, saya memahami bahwa percakapan ini akan menjadi pembicaraan sulit seputar insiden ini," ucap Barnes, sembari meminta siapa saja yang berunjuk rasa untuk melakukannya dengan damai.
(nvc/idh)