120 Orang Ditangkap dalam Demo Kasus Penembakan Breonna Taylor

120 Orang Ditangkap dalam Demo Kasus Penembakan Breonna Taylor

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 25 Sep 2020 08:56 WIB
Protesters march, Thursday, Sept. 24, 2020, in Louisville, Ky. Authorities pleaded for calm while activists vowed to fight on Thursday in Kentuckys largest city, where a gunman wounded two police officers during anguished protests following the decision not to charge officers for killing Breonna Taylor. (AP Photo/John Minchillo)
Demo memprotes penembakan Breonna Taylor (AP Photo/John Minchillo)
Kentucky -

Lebih dari 120 orang ditangkap dalam unjuk rasa memprotes perkembangan terbaru kasus penembakan fatal seorang wanita kulit hitam bernama Breonna Taylor di wilayah Louisville, Kentucky, Amerika Serikat (AS). Unjuk rasa pecah setelah juri pengadilan menyatakan tidak ada polisi yang didakwa terkait penembakan itu.

Seperti dilansir AFP, Jumat (25/9/2020), Taylor yang yang berusia 26 tahun ini tewas ditembak oleh polisi di apartemennya pada 13 Maret lalu, saat tiga polisi mengeksekusi surat perintah penggeledahan. Kekasih Taylor sempat terlibat baku tembak dengan polisi, yang menurutnya pada saat itu dikira sebagai penjahat.

Enam bulan kemudian, seorang polisi bernama Brett Hankison dijerat tiga dakwaan melakukan tindakan 'membahayakan secara ceroboh' atas tembakan yang dilepaskannya ke apartemen Taylor. Namun, baik Hankison maupun dua polisi lainnya yang ada di lokasi, tidak didakwa secara langsung terkait kematian Taylor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Rabu (23/9) waktu setempat, juru pengadilan Lousville memutuskan untuk tidak menjeratkan dakwaan pidana terhadap siapapun terkait kematian Taylor. Keputusan ini memicu kemarahan publik yang menuntut agar polisi yang menewaskan Taylor ditindak tegas secara hukum.

Diketahui bahwa kematian Taylor menjadi salah satu penggerak gerakan Black Lives Matter yang marak beberapa waktu terakhir di berbagai wilayah AS.

ADVERTISEMENT

Usai putusan itu diumumkan, ribuan orang pun membanjiri jalanan Louisville -- kota asal Taylor -- dalam aksi protes menuntut keadilan untuk Taylor yang berprofesi sebagai teknisi ruang gawat darurat di rumah sakit.

Unjuk rasa awalnya berlangsung damai, namun berubah menjadi sarat kekerasan saat demonstran bentrok dengan polisi antihuru-hara. Dua polisi terkena tembakan dalam bentrokan itu. Salah satunya tertembak di kaki dan satu lagi tertembak di perut.

Kepala Kepolisian Louisville, Robert Schroeder, menyatakan bahwa tersangka penembakan yang bernama Larynzo Johnson telah ditangkap dan dijerat dua dakwaan penyerangan serta 14 dakwaan melakukan tindakan 'membahayakan secara ceroboh'.

Schroeder menegaskan total ada 127 orang yang ditangkap di berbagai wilayah Louisville. Sedikitnya 16 orang ditangkap terkait aksi penjarahan.

Sebagai antisipasi, otoritas setempat memberlakukan jam malam mulai dari pukul 21.00 waktu setempat hingga pukul 06.30 pagi, untuk Kamis (24/9) dan Jumat (25/9) waktu setempat. Akses lalu lintas di pusat wilayah Louisville disetop sementara dan beberapa toko dipasangi barikade sebagai antisipasi tindakan kekerasan lainnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads