Ajudan dari tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, mengungkapkan bahwa pengadilan Rusia membekukan aset milik Navalny usai dia diduga diracun agen saraf Novichok. Navalny yang sempat koma di rumah sakit Berlin di Jerman, kini sudah membaik dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Seperti dilansir AFP, Jumat (25/9/2020), juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, dalam pernyataan via video menyatakan bahwa pada 27 Agustus lalu, 'juru sita mengumumkan larangan' bagi transaksi melibatkan saham Navalny atas sebuah apartemen di pinggiran Moskow.
"Pada saat yang sama, rekening Alexei dibekukan," ungkap Yarmysh dalam pernyataan pada Kamis (24/9) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah hukum yang diambil pengadilan Rusia terhadap Navalny ini berarti apartemen milik keluarganya di Moskow tidak bisa dijual, diberikan sebagai hadiah atau digunakan untuk jaminan. Namun, lanjut Yarmysh, putusan pengadilan itu tidak menghalangi Navalny untuk tinggal di apartemen tersebut.
Navalny jatuh sakit pada 20 Agustus lalu, saat dalam penerbangan domestik dan dilarikan ke sebuah rumah sakit di Siberia. Dalam keadaan koma, Navalny diterbangkan ke Berlin sekitar dua hari setelahnya. Hasil pemeriksaan di Jerman menyatakan dia diracun dengan agen saraf Novichok. Pada 7 September, rumah sakit Charite di Berlin mengumumkan Navalny bangun dari koma.
Para sekutu Navalny dan pejabat internasional menyebut bahwa Rusia bertanggung jawab untuk membuktikan bahwa diracunnya Navalny tidak diperintahkan oleh negara. Rusia juga didorong untuk penyelidikan yang layak. Otoritas Rusia berargumen pihaknya membutuhkan bukti dari tes di Jerman dan beberapa negara lainnya untuk bisa memulai penyelidikan. Rusia bersikeras membantah tuduhan yang menyebut pemerintah terlibat dalam kasus Navalny.
Pada Rabu (23/9) waktu setempat, para dokter di rumah sakit Charite mengumumkan bahwa Navalny diperbolehkan pulang. Namun dia memutuskan untuk tinggal di Jerman sementara waktu untuk melanjutkan perawatan medis sebagai pasien rawat jalan.
Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menegaskan bahwa Navalny bebas untuk kembali ke Rusia.
Tindakan juru sita Rusia untuk melarang transaksi itu diketahui terkait dengan putusan pengadilan pada Oktober 2019, yang menyatakan Navalny, sekutunya Lyubov Sobol dan Yayasan Antikorupsi yang didirikannya, harus bersama-sama membayar nyaris 88 juta Ruble kepada Moskovsky Shkolnik, sebuah perusahaan catering yang membuat masakan untuk sekolah-sekolah.
Perusahaan itu menggugat Navalny terkait sebuah video investigasi yang menuduh perusahaan itu membuat makanan di bawah standar yang membuat anak-anak sakit.