Kantor Kepresidenan Rusia atau Kremlin menyatakan pemimpin oposisi, Alexei Navalny, akan disambut baik jika kembali ke Rusia. Hal ini disampaikan Kremlin setelah Navalny diperbolehkan pulang dari rumah sakit di Berlin, tempatnya dirawat usai diduga diracun agen saraf Novichok.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (23/9/2020), juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan Navalny 'bebas' untuk kembali ke Rusia usai kondisinya pulih.
"Mengenai kepulangannya ke Moskow, sama seperti warga Rusia lainnya, dia bebas melakukannya kapan saja," ucap Peskov dalam pernyataannya seperti dilaporkan kantor berita Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Navalny (44) jatuh sakit dalam penerbangan domestik di Siberia, Rusia, bulan lalu. Setelah sempat dirawat di rumah sakit lokal, Navalny diterbangkan ke Berlin, Jerman, untuk menjalani perawatan medis lebih lanjut.
Beberapa waktu lalu, otoritas Jerman mengumumkan bahwa hasil pemeriksaan di Jerman, Prancis dan Swedia terhadap Navalny menyatakan dia diracuni dengan agen saraf Novichok.
Setelah sempat jatuh koma, Navalny diperbolehkan keluar dari rumah sakit pada pekan ini. "Kondisi pasien sudah cukup membaik sehingga dia bisa keluar dari rawat inap akut," kata Rumah Sakit Charite dalam pernyataannya.
Dalam tanggapannya, Peskov menyatakan bahwa Kremlin senang melihat Navalny mengalami pemulihan dan telah keluar dari rumah sakit.
Namun, negara-negara Barat tetap meminta penjelasan dari Rusia. Moskow sebelumnya mengatakan belum melihat bukti kejahatan dan sejauh ini menolak membuka penyelidikan. Kremlin juga membantah terlibat.
(nvc/ita)