Pengirim Racun untuk Trump Ditangkap, China Bikin Simulasi Serangan ke Guam

International Updates

Pengirim Racun untuk Trump Ditangkap, China Bikin Simulasi Serangan ke Guam

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 21 Sep 2020 17:30 WIB
Trump: Paket berisi racun risin dialamatkan kepada Trump di Gedung Putih, apa yang terjadi jika menghirupnya?
Foto: BBC World
Jakarta -

Otoritas Amerika Serikat (AS) menangkap seorang tersangka yang diduga mengirimkan surat berisi racun risin yang mematikan untuk Presiden Donald Trump. Surat itu dikirimkan ke Gedung Putih dan ditujukan kepada Trump, namun berhasil dicegat dan disita sebelum sampai tujuan.

Seperti dilansir Reuters, Senin (21/9/2020), laporan media menyebut seorang wanita yang dituduh mengirimkan surat berisi racun risin itu telah ditangkap dan kini ditahan di perbatasan AS dan Kanada.

Saat dimintai tanggapan soal laporan media itu, kantor Biro Investigasi Federal (FBI) di Washington DC menyatakan: "Penangkapan telah dilakukan terhadap seseorang yang diduga bertanggung jawab atas pengiriman sebuah surat mencurigakan."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (21/9/2020):

ADVERTISEMENT

- China Rilis Video Simulasi Serangan ke Pangkalan Udara AS di Guam

Angkatan Udara China merilis sebuah video yang menunjukkan sejumlah pesawat pengebom H-6 yang berkemampuan nuklir sedang melancarkan simulasi serangan terhadap lokasi yang mirip dengan Pangkalan Udara Anderson milik Amerika Serikat (AS) di Guam.

Seperti dilansir Reuters, Senin (21/9/2020), video tersebut dirilis oleh akun Weibo milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), nama resmi militer China, pada Sabtu (19/9) waktu setempat.

Video itu dirilis saat China menggelar latihan militer di dekat wilayah Taiwan, untuk menyatakan kemarahan atas kunjungan pejabat senior dari Departemen Luar Negeri AS ke Taipei.

- Tak Hanya ke Trump, Surat Racun Risin Juga Pernah Dikirim ke Obama

Kasus surat berisi racun risin yang dikirimkan kepada kepala negara Amerika Serikat (AS) terjadi beberapa kali, tidak hanya pada era Presiden Donald Trump tapi juga pada era Presiden Barack Obama. Para pelakunya telah mendekam di penjara dengan hukuman yang tidak ringan.

Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Senin (21/9/2020), sejumlah surat mengandung racun risin sebelumnya pernah dikirimkan ke Trump dan sejumlah pejabat pemerintahan Trump tahun 2018 lalu. Untungnya, surat-surat itu berhasil dicegat sebelum sampai ke tujuan dan tidak ada korban dalam insiden itu.

Pelakunya diketahui sebagai seorang veteran Navy atau personel Angkatan Laut AS yang mengakui telah mengirimkan sejumlah amplop berisi surat mengandung racun risin kepada Trump dan jajaran pemerintahannya pada saat itu.

- Libatkan 7 Juta Petugas, China Gelar Sensus Penduduk Saat Pandemi

Bagaimana cara menghitung 1,3 miliar jiwa penduduk di tengah pandemi virus Corona (COVID-19)? China akan mengetahuinya saat negara terpadat di dunia ini menggelar sensus nasional ke-7 pada 1 November mendatang.

Seperti dilansir CNN, Senin (21/9/2020), kantor berita Xinhua News Agency melaporkan bahwa upaya penghitungan massal ini akan melibatkan sekitar 7 juta petugas sensus yang tersebar di berbagai wilayah China.

Para petugas sensus ini nantinya akan mengumpulkan nama, nomor identitas, jenis kelamin, detail status pernikahan, juga pendidikan dan informasi profesional.

- FBI Tangkap Tersangka Pengirim Racun Risin untuk Trump

Otoritas Amerika Serikat (AS) menangkap seorang tersangka yang diduga mengirimkan surat berisi racun risin yang mematikan untuk Presiden Donald Trump. Surat itu dikirimkan ke Gedung Putih dan ditujukan kepada Trump, namun berhasil dicegat dan disita sebelum sampai tujuan.

Seperti dilansir Reuters, Senin (21/9/2020), laporan media menyebut seorang wanita yang dituduh mengirimkan surat berisi racun risin itu telah ditangkap dan kini ditahan di perbatasan AS dan Kanada.

Saat dimintai tanggapan soal laporan media itu, kantor Biro Investigasi Federal (FBI) di Washington DC menyatakan: "Penangkapan telah dilakukan terhadap seseorang yang diduga bertanggung jawab atas pengiriman sebuah surat mencurigakan."

"Investigasi sedang berlangsung," imbuh FBI dalam pernyataannya.

- Iran Serukan Seluruh Dunia Bersatu Melawan Amerika Serikat

Pemerintah Iran menyerukan seluruh dunia untuk bersatu melawan Amerika Serikat. Hal ini disampaikan Iran setelah Washington secara sepihak menyatakan sanksi PBB terhadap republik Islam itu kembali berlaku.

"Kami mengharapkan komunitas internasional dan semua negara di dunia untuk melawan tindakan sembrono oleh rezim di Gedung Putih dan berbicara dengan satu suara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh pada konferensi pers di Teheran seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (21/9/2020).

Washington mengatakan akan "memberlakukan konsekuensi" bagi negara mana pun yang tidak mematuhi sanksi, meskipun AS adalah satu-satunya negara yang percaya bahwa sanksi itu berlaku.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads