Perjanjian Israel-UEA-Bahrain Diteken, 5 Juta Orang Positif Corona di India

International Updates

Perjanjian Israel-UEA-Bahrain Diteken, 5 Juta Orang Positif Corona di India

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 16 Sep 2020 17:36 WIB
President Donald Trump, center, with from left, Bahrain Foreign Minister Khalid bin Ahmed Al Khalifa, Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu, Trump, and United Arab Emirates Foreign Minister Abdullah bin Zayed al-Nahyan, during the Abraham Accords signing ceremony on the South Lawn of the White House, Tuesday, Sept. 15, 2020, in Washington. (AP Photo/Alex Brandon)
Momen penandatangan perjanjian damai Israel-UEA-Bahrain di Gedung Putih (AP Photo/Alex Brandon)
Jakarta -

Israel resmi meneken perjanjian damai dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain di Gedung Putih, Amerika Serikat (AS). Total kasus virus Corona (COVID-19) di India telah menembus angka 5 juta, tertinggi kedua di dunia setelah AS.

Presiden AS Donald Trump ikut hadir untuk menyaksikan momen penandatanganan kesepakatan menormalisasi hubungan antara Israel dengan UEA dan Bahrain pada Selasa (15/9) waktu setempat. Trump menyebut momen itu menandai 'awal bagi Timur Tengah yang baru'.

Sementara itu, otoritas India melaporkan bahwa total kasus Corona di wilayahnya telah melampaui angka 5 juta kasus. Dengan total kasus tersebut, India menempati peringkat kedua untuk negara dengan total kasus Corona terbanyak di dunia, setelah AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (16/9/2020):

- Perjanjian Israel-UEA-Bahrain Resmi Diteken, Trump: Awal Timteng yang Baru

ADVERTISEMENT

Perjanjian damai antara Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain telah resmi diteken di Gedung Putih, Amerika Serikat (AS). Presiden Donald Trump menyebutnya sebagai 'awal bagi Timur Tengah (Timteng) yang baru'.

Seperti dilansir AFP, Rabu (16/9/2020), penandatanganan perjanjian damai dilakukan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) UEA, Abdullah bin Zayed Al-Nahyan dan Menlu Bahrain, Abdullatif al-Zayani, dalam seremoni di Gedung Putih pada Selasa (15/9) waktu setempat.

Trump turut hadir mengawasi penandatanganan tersebut. AS diketahui menjadi penengah dalam tercapainya kesepakatan menormalisasi hubungan antara Israel dengan UEA dan antara Israel dengan Bahrain. Ratusan tamu ikut hadir dalam seremoni tersebut di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) yang merajalela.

- Demonstran Pro-Palestina Gelar Aksi Protes di Depan Gedung Putih

Puluhan demonstran pro-Palestina menggelar unjuk rasa di depan Gedung Putih, Amerika Serikat (AS), untuk memprotes perjanjian damai Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain. Para demonstran menyebut Presiden Donald Trump sedang 'menghancurkan Timur Tengah'.

Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Rabu (16/9/2020), sekitar 50 demonstran atau lebih tampak membawa bendera Palestina dan memakai masker bertuliskan 'Bebaskan Palestina' dalam aksinya pada Selasa (15/9) waktu setempat. Mereka berupaya mengganggu seremoni penandatanganan di Gedung Putih dengan teriakan dan siulan.

"Ini adalah pengkhianatan untuk rakyat Palestina," sebut kepala koalisi pro-Palestina, Zeina Hutchison, yang menggelar aksi protes ini.

- Trump: 5 Negara Arab Lain Segera Sepakati Normalisasi dengan Israel

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengklaim bahwa 'lima atau enam' negara Arab lainnya akan segera sepakat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Trump tidak menyebut lebih lanjut negara-negara yang dimaksudnya, namun dia mengisyaratkan Arab Saudi mungkin ikut bergabung.

"Kita sejauh ini sudah berjalan dengan sekitar lima negara, lima negara tambahan," ungkap Trump dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (16/9/2020).

Klaim itu disampaikan Trump saat menjamu Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, di Ruang Oval Gedung Putih, sebelum seremoni penandatanganan perjanjian damai antara Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain pada Selasa (15/9) waktu setempat.

- Lebih dari 5 Juta Orang Positif Corona di India, 82 Ribu Meninggal

Otoritas India melaporkan bahwa total kasus virus Corona (COVID-19) di wilayahnya telah melampaui 5 juta. Total kematian akibat virus Corona sejauh ini mencapai sedikitnya 82 ribu orang.

Seperti dilansir Associated Press dan media lokal NDTV, Rabu (16/9/2020), Kementerian Kesehatan India melaporkan 90.123 kasus Corona dalam 24 jam terakhir. Dengan tambahan ini, maka total 5.020.359 kasus Corona kini terkonfirmasi di wilayah India.

Dengan total kasus tersebut, India menempati peringkat kedua untuk negara dengan total kasus Corona terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat (AS) yang sejauh ini melaporkan lebih dari 6,6 juta kasus. Diperkirakan bahwa India akan melampaui total kasus Corona di AS dalam beberapa pekan ke depan.

- Yoshihide Suga Resmi Terpilih Jadi Perdana Menteri Jepang

Parlemen Jepang pada hari Rabu (16/9/2020) resmi memilih Yoshihide Suga sebagai perdana menteri pengganti Shinzo Abe yang mundur karena sakit. Mantan sekretaris kabinet itu diharapkan untuk tetap berpegang pada kebijakan yang diperjuangkan oleh Shinzo Abe selama rekor masa jabatannya.

"Menurut hasil, majelis kami telah memutuskan untuk menunjuk Yoshihide Suga sebagai Perdana Menteri," kata ketua majelis rendah Tadamori Oshima kepada parlemen setelah suara dihitung, seperti dilansir AFP, Rabu (16/9).

Suga (71) mendapatkan kemenangan mudah dalam voting di parlemen, dengan mendapatkan 314 suara dari total 462 suara sah tercatat dalam voting di majelis rendah parlemen, di mana Partai Demokrat Liberal yang berkuasa mendominasi dengan mitra koalisinya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads