Kecam Perjanjian Israel, Iran Bakal Bikin Perhitungan dengan UEA

Kecam Perjanjian Israel, Iran Bakal Bikin Perhitungan dengan UEA

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Sabtu, 15 Agu 2020 17:24 WIB
UEA Akan Jadi Negara Arab Ketiga Yang Buka Hubungan Diplomatik Dengan Israel
Foto: Perjanjian UEA dan Israel (DW News)
Teheran -

Garda Revolusi Iran berjanji akan ada konsekuensi berbahaya bagi Uni Emirat Arab (UEA). Pernyataan ini muncul setelah adanya kesepakatan bersejarah antara UEA dengan Israel guna menormalisasi hubungan diplomatik.

Seperti dilansir dari Associated Press (AP), Sabtu (15/8/2020), UEA adalah negara Teluk Arab pertama yang melakukannya dan negara Arab ketiga yang menjalin hubungan normal dengan Israel, musuh bebuyutan regional Iran.

Garda Revolusi Iran menyebut kesepakatan itu sebagai perjanjian "memalukan" dan "tindakan jahat" yang dirancang oleh AS, menurut pernyataan Garda Revolusi Iran seperti yang disiarkan situs web Iran, Sepah News.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Garda Revolusi Iran memperingatkan bahwa kesepakatan UEA dengan Israel akan memundurkan pengaruh Amerika di Timur Tengah, dan membawa "masa depan yang berbahaya" bagi pemerintah UEA.

Presiden Iran, Hassan Rouhani, juga mengecam langkah UEA tersebut. Dalam pidato yang disiarkan televisi Sabtu (15/8), Rouhani memperingatkan bahwa UEA telah membuat "kesalahan besar" dalam mencapai kesepakatan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Rouhani memperingatkan UEA agar tidak mengizinkan Israel memiliki "pijakan di wilayah tersebut."

Tonton juga 'Politikus Palestina: Perjanjian Damai, UEA Membawa "Belati Beracun"':

[Gambas:Video 20detik]

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyebut perjanjian itu pengkhianatan yang menyakitkan terhadap Arab dan negara-negara lain di kawasan itu.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Kamis (13/8) bahwa UEA dan Israel sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik penuh sebagai bagian dari kesepakatan untuk menghentikan aneksasi atau pencaplokan Tepi Barat, yang diharapkan Palestina menjadi wilayah negara masa depan mereka.

UEA menyebut keputusan kontroversialnya sebagai cara untuk mendorong upaya perdamaian dan menghapus rencana aneksasi Israel atas bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan cepat menyangkal, dengan menegaskan bahwa jeda pencaplokan itu hanya "sementara."

Halaman 2 dari 2
(rdp/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads