Area pelabuhan di Beirut, Lebanon, diguncang dua ledakan besar secara berturut-turut pada Selasa (4/8) waktu setempat. Dua ledakan besar ini membuat gedung-gedung bergetar hebat dan memicu kepanikan serta kekacauan, dengan warga setempat menyebut ledakannya seperti bom atom.
Seperti dilansir AFP, Rabu (5/8/2020), ledakan kedua memicu bola api raksasa berwarna oranye ke langit Beirut pada (4/8) waktu setempat, yang diikuti gelombang kejut seperti angin tornado yang meratakan area pelabuhan dan menyapu kota Beirut, bahkan memecahkan kaca di lokasi berjarak beberapa kilometer.
Ledakan itu sangat besar hingga mengguncang seluruh kota Beirut dan suara ledakan dilaporkan terdengar di seluruh negara tersebut. Getaran akibat ledakan ini bahkan terasa hingga ke Nikosia, ibu kota dari negara kepulauan Siprus, yang berjarak 240 kilometer jauhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti malapetaka di dalam. Ada mayat-mayat di tanah. Ambulans masih mengangkut korban tewas," tutur seorang tentara yang ada di area pelabuhan Beirut.
"Ledakan itu seperti sebuah bom atom," ucap seorang warga Beirut bernama Makrouhie Yerganian (70), seorang pensiunan guru yang tinggal di dekat pelabuhan Beirut selama bertahun-tahun.
"Saya telah mengalami semuanya, tapi tidak pernah yang seperti ini," tuturnya, merujuk pada pengalamannya berada di tengah perang sipil tahun 1975-1990 di Lebanon. "Semua gedung di sekitarnya ambruk," imbuh Yerganian.
Paman Yerganian yang berusia 91 tahun dan tinggal di gedung yang sama, mengalami luka-luka dan akhirnya meninggal dunia.
Tonton video 'Ledakan Besar di Beirut, #PrayForLebanon Puncaki Trending':