Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa begitu banyak negara yang mengambil 'arah yang salah' dalam menghadapi pandemi virus Corona (COVID-19). WHO menyatakan bahwa situasi pandemi global akan semakin memburuk jika negara-negara gagal mematuhi langkah pencegahan yang ketat.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (14/7/2020), setelah mencatat rekor 230 ribu kasus Corona dalam sehari, WHO menyebut pandemi global hanya akan memburuk sampai orang-orang sungguh mematuhi langkah dasar seperti jaga jarak fisik, rutin mencuci tangan, memakai masker dan tetap tinggal di rumah jika jatuh sakit.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan bahwa beberapa negara yang mulai melonggarkan lockdown sekarang menyaksikan kenaikan kasus Corona karena mereka tidak mematuhi metode-metode terbukti untuk mengurangi risiko penularan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (14/7/2020):
- Denda Rp 9,3 Juta Bagi yang Tidak Memakai Masker di Hong Kong
Pemerintah Hong Kong memberlakukan aturan ketat pemakaian masker karena kasus infeksi virus Corona yang terus meningkat. Mereka yang melanggar akan dikenai denda sebesar Rp 9,3 juta.
Seperti dilansir dari Hong Kong Free Press, Senin (13/7/2020) warga Hong Kong diwajibkan memakai masker di ruang publik dan semua angkutan umum dan area berbayar dari stasiun MTR, jika tidak, mereka akan ditolak masuk.
Jika warga gagal mematuhi aturan tersebut, maka mereka akan dikenai denda maksimum sebesar HK $ 5.000 (sekitar Rp 9,3 juta).
- Anggota Parlemen Malaysia Ribut di Hari Pertama Sidang, Ada Apa?
Kekacauan mewarnai hari pertama sidang parlemen Malaysia, atau yang disebut Dewan Rakyat, setelah masa reses. Anggota parlemen dari koalisi Perikatan Nasional, yang kini berkuasa, dan dari Pakatan Harapan yang kini menjadi oposisi, saling berteriak usai komentar rasis dan seksis dilontarkan di ruang sidang.
Seperti dilansir The Star, Selasa (14/7/2020), kekacauan terjadi setelah seorang anggota parlemen wanita, Kasthuri Patto, mewakili wilayah Batu Kawan dari Partai Tindakan Demokratik menuduh anggota parlemen Abdul Azeez Abdul Rahim, yang mewakili wilayah Baling dari UMNO, melontarkan komentar soal warna kulitnya.
Tonton video 'WHO Sebut Banyak Negara Salah Strategi Hadapi Pandemi Covid-19':
Kasthuri merupakan anggota koalisi Pakatan Harapan dan Abdul Azeez merupakan anggota koalisi Barisan Nasional yang kini bergabung dengan koalisi Perikatan Nasional.
- WHO: Banyak Negara Salah Arah dalam Tangani Virus Corona
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa begitu banyak negara yang mengambil 'arah yang salah' dalam menghadapi pandemi virus Corona (COVID-19). WHO menyatakan bahwa situasi pandemi global akan semakin memburuk jika negara-negara gagal mematuhi langkah pencegahan yang ketat.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (14/7/2020), setelah mencatat rekor 230 ribu kasus Corona dalam sehari, WHO menyebut pandemi global hanya akan memburuk sampai orang-orang sungguh mematuhi langkah dasar seperti jaga jarak fisik, rutin mencuci tangan, memakai masker dan tetap tinggal di rumah jika jatuh sakit.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan bahwa beberapa negara yang mulai melonggarkan lockdown sekarang menyaksikan kenaikan kasus Corona karena mereka tidak mematuhi metode-metode terbukti untuk mengurangi risiko penularan.
- Tak Tahan Dikarantina, Presiden Brasil Akan Kembali Jalani Tes Corona
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, telah dikarantina nyaris sepekan terakhir setelah dinyatakan positif terinfeksi virus Corona (COVID-19). Bolsonaro mengumumkan rencananya untuk kembali menjalani tes Corona karena dia 'tidak tahan' dikarantina.
Seperti dilansir AFP, Selasa (14/7/2020), tes Corona itu dijadwalkan dijalani Bolsonaro pada Selasa (14/7) waktu setempat. Bolsonaro menuturkan bahwa hasilnya seharusnya bisa diketahui beberapa jam setelahnya.
"Hasilnya seharusnya keluar dalam beberapa jam, dan saya akan menunggu dengan cemas karena saya tidak tahan rutinitas tetap tinggal di dalam rumah. Ini mengerikan," ucap Bolsonaro dalam wawancara telepon dengan CNN Brazil, dari kediaman resminya di Alvorada Palace, Brasilia.
- Rusia Sesalkan Keputusan Turki Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid
Rusia menyesalkan keputusan Turki yang mengubah bangunan ikonik, Hagia Sophia di Istanbul menjadi masjid. Kekecewaan sebelumnya juga telah disampaikan gereja Ortodoks Rusia.
Seperti dilansir dari AFP, Senin (13/6/2020), pengadilan tinggi Turki memutuskan pada hari Jumat (10/7) waktu setempat, bahwa konversi Hagia Sophia menjadi museum pada 1934 adalah melanggar hukum. Keputusan itu membatalkan keputusan kabinet Turki tahun 1934 dan memutuskan bahwa situs Warisan Dunia itu harus dibuka kembali untuk ibadah muslim.
Sontak, keputusan pengadilan tersebut memicu kemarahan global. Gereja Ortodoks Rusia sudah menyatakan kecewa atas keputusan itu.
Sementara itu, dalam situs Kementerian Luar Negeri Rusia, juru bicara Maria Zakharova mengatakan Moskow "mencatat dengan menyesalkan" keputusan Turki mengenai situs Warisan Dunia UNESCO itu.