Kekacauan mewarnai hari pertama sidang parlemen Malaysia, atau yang disebut Dewan Rakyat, setelah masa reses. Anggota parlemen dari koalisi Perikatan Nasional, yang kini berkuasa, dan dari Pakatan Harapan yang kini menjadi oposisi, saling berteriak usai komentar rasis dan seksis dilontarkan di ruang sidang.
Seperti dilansir The Star, Selasa (14/7/2020), kekacauan terjadi setelah seorang anggota parlemen wanita, Kasthuri Patto, mewakili wilayah Batu Kawan dari Partai Tindakan Demokratik menuduh anggota parlemen Abdul Azeez Abdul Rahim, yang mewakili wilayah Baling dari UMNO, melontarkan komentar soal warna kulitnya.
Kasthuri merupakan anggota koalisi Pakatan Harapan dan Abdul Azeez merupakan anggota koalisi Barisan Nasional yang kini bergabung dengan koalisi Perikatan Nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Kasthuri melakukan interupsi dan mempertanyakan kepada Ketua Dewan Rakyat yang baru, Azhar Azizan Harun, soal mengapa tidak ada perwakilan wanita dalam Komisi Terpilih yang baru, yang diajukan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
"Saya meminta penjelasan soal mengapa tidak ada wanita dalam Komisi Terpilih. Di bawah Pakatan Harapan, Dr Wan Azizah merupakan anggota. Namun, di bawah Perikatan Nasional, tidak ada satupun (anggota wanita)," ucap Kashthuri dalam pertanyaannya kepada Azhar.
"Apakah tidak ada wanita yang mumpuni di Perikatan untuk menjadi bagian komisi ini?" tanyanya lagi.
Menanggapi hal itu, Abdul Azeez tiba-tiba berdiri dan mengatakan: "Tidak nampaklah, gelap."
Tonton video'Manuver Mahathir di Tengah Pandemi Corona':
Kasthuri awalnya tidak merespons komentar Abdul Azeez dan terus meminta penjelasan dari Azhar. Dalam jawabannya, Azhar menyatakan hal itu akan menjadi pembahasan dalam sidang parlemen.
Anggota parlemen lainnya dari koalisi Pakatan Harapan, RSN Rayer, lantas berdiri dan meminta Abdul Azeez menarik pernyataannya soal Kasthuri. Namun Abdul Azeez malah menjawab: "Saya juga gelap, tidak ada bedanya. Tidak ada masalah."
Beberapa anggota parlemen dari oposisi, Pakatan Harapan, mendesak Abdul Azeez mencabut pernyataannya. Mereka juga meminta Azhar sebagai Ketua Dewan rakyat mengambil keputusan soal komentar rasis dan seksis dari Abdul Azeez terhadap Kasthuri.
Abdul Azeez kemudian mengklarifikasi dan menyatakan dirinya tidak bermaksud melontarkan komentar rasis. Namun dia menambahkan: "Saya bilang gelap, saya juga gelap. Jadi pakai bedak. Apa masalahnya?"
Rayer meminta Ketua Dewan Rakyat segera mengambil keputusan terkait komentar itu, yang disebutnya tidak mencerminkan parlemen. Sementara Kasthuri mengutip aturan Standing Order 36 (4) dan mendesak Ketua Dewan Rakyat mengambil keputusan.
"Hari pertama (sidang) Dewan dan kita mendengar komentar seksis dari Baling (daerah yang diwakili Abdul Azeez)," tegasnya.
Terus didesak anggota parlemen lainnya, Abdul Azeez akhirnya mencabut pernyataannya. "Saya akan menjadi orang yang berhati besar di sini karena saya ingin prosesnya berjalan lancar. Saya mencabut apa yang saya katakan. Saya bahkan tidak mengatakannya kepadanya. Saya menariknya kembali," ucapnya.
Anggota parlemen dari oposisi terus mendesak Ketua Dewan Rakyat untuk mengambil putusan terhadap Abdul Azeez terkait komentarnya. Namun Ketua Dewan Rakyat menyatakan bahwa pernyataan itu telah dicabut sehingga tidak perlu ada putusan yang diambil.