Aksi demo atas kematian George Floyd terus menyebar ke penjuru dunia. Ribuan demonstran ikut menggelar aksi di Amsterdam, ibu kota Belanda dan Dublin, ibu kota Irlandia, untuk memprotes kematian pria kulit hitam itu di tangan polisi Amerika Serikat yang menangkapnya.
Mengabaikan pembatasan terkait pandemi virus Corona, para demonstran di Amsterdam dan Dublin membawa tanda bertuliskan "Black Lives Matter" dan "I can't breathe", yang mengacu ke kematian Floyd.
Aksi-aksi demo atas kematian Floyd yang melanda kota-kota di AS selama enam hari belakangan ini, telah menyebar ke sejumlah penjuru dunia, termasuk juga di London, Inggris dan Selandia Baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media lokal memberitakan bahwa sekitar 3 ribu demonstran berkumpul di Dam Square di jantung kota Amsterdam pada Senin (1/6) waktu setempat. Massa berdiri berdekatan, mengabaikan aturan social distancing untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (2/6/2020), aksi protes tersebut diorganisir oleh sebuah kelompok yang bertujuan menghentikan tradisi Natal Belanda, "Black Pete" -- salah satu pembantu Santa yang berpakaian hitam.
Sedangkan di Dublin, para demonstran berdemo di luar gedung Kedutaan Besar AS pada Senin (1/6) sore waktu setempat. Mereka meneriakkan nama Floyd dan berlutut di gerbang kedutaan sembari mengheningkan cipta.
Kepolisian setempat memperkirakan bahwa antara 2 ribu hingga 3 ribu orang ikut serta dalam aksi demo damai tersebut.