Bachelet meminta agar AS mengubah sistemnya. Semata-mata untuk mencegah agar kasus diskriminasi warga kulit hitam ini tidak terus berulang.
"Prosedur harus berubah, sistem pencegahan harus diberlakukan, dan di atas semua itu, petugas polisi yang menggunakan kekuatan berlebihan harus dituntut dan dihukum karena kejahatan yang dilakukan," kata Bachelet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan presiden Chile itu menyambut baik bahwa otoritas federal AS akan memprioritaskan penyelidikan atas insiden itu, tetapi dia menambahkan: "Dalam terlalu banyak kasus di masa lalu, penyelidikan semacam itu telah menyebabkan pembunuhan dianggap dibenarkan dengan alasan yang dipertanyakan, atau hanya ditangani dengan tindakan administratif."
"Peran yang dimainkan dan memicu diskriminasi rasial dalam kematian seperti itu juga harus diperiksa, diakui, dan ditangani dengan baik," katanya.
Selain itu, Bachelet juga mengingatkan agar para demonstran yang memprotes pembunuhan George Floyd ini tetap tertib dalam menyuarakan protesnya.
"Saya mendesak para demonstran untuk mengekspresikan tuntutan mereka akan keadilan secara damai, dan saya mendesak polisi untuk berhati-hati agar tidak membuat situasi saat ini makin berkobar, bahkan ditambah dengan penggunaan kekuatan berlebihan," ujar Bachelet.
Sebelumnya diketahui Floyd, seorang pekerja restoran berusia 46 tahun, meninggal di kota utara Minneapolis pada hari Senin (25/5) ketika dalam tahanan polisi. Hal ini lantas memicu protes kemarahan.
Sebuah video yang memperlihatkan Floyd dengan tangan terborgol dan napas terengah-engah. Seorang polisi menginjak leher Floyd dengan lututnya, setelah menangkap pria kulit hitam itu karena diduga menggunakan uang kertas $ 20 palsu.
Floyd hanya bisa mengerang kesakitan dan memanggil ibunya. Setidaknya lima menit usai dicekik polisi, Floyd diam karena lemas. Dia dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal di sana.
Warga pun marah dan turun ke jalan. Demonstran bentrok dengan polisi, menjarah toko-toko dan membakar toko-toko. Polisi bereaksi dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet.
Satu orang juga dilaporkan tewas pada Kamis (28/5) akibat luka tembak. Polisi sedang menyelidiki apakah dia ditembak oleh seorang pemilik toko di daerah yang dilanda kerusuhan itu.
(rdp/ita)