Pompeo mengatakan bahwa pemerintah AS masih menginginkan informasi lebih banyak dari China, termasuk mengenai sampe asli dari virus SARS-CoV-2 yang terdeteksi di kota Wuhan, tempat pertama kalinya virus ini ditemukan.
"Masalah transparansi ini penting bukan hanya sebagai masalah historis untuk memahami apa yang terjadi pada bulan November dan Desember dan Januari, tetapi juga penting hingga hari ini," tandas Menlu AS itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini masih berdampak pada banyak kehidupan di sini di Amerika Serikat dan, terus terang, di seluruh dunia," imbuh Pompeo.
Pemerintah China awalnya menjaga ketat informasi mengenai virus Corona dan menahan mereka yang melaporkan kasus tersebut. Pengakuan resmi pertama disampaikan pada 31 Desember 2019 ketika otoritas di Wuhan melaporkan adanya kasus-kasus pneumonia misterius.
Menurut Michael Ryan, direktur darurat di WHO, badan kesehatan PBB itu pertama kali menyebut soal peristiwa di Wuhan pada 4 Januari via Twitter dan memberikan informasi detail keesokan harinya kepada semua negara anggota WHO.
(ita/ita)