Anies membuka angka pemulasaran jenazah dengan protap virus Corona pada Senin (30/3). Saat itu, angka pemakaman jenazah dengan protap sebanyak 283 kasus. Anies menyebut 283 jenazah itu belum sempat dites Corona atau kemungkinannya adalah hasil laboratorium belum keluar.
"Saya benar-benar meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta, jangan pandang angka ini sebagai angka statistik, 283 itu bukan angka statistik," ujar Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, memang terjadi peningkatan data pemakaman pada Maret 2020 dibanding pada bulan-bulan sebelumnya. Tapi hanya sebagian kecil jenazah yang dimakamkan dengan menggunakan protap Corona. Seperti dilihat detikcom, Minggu (5/4), dari data Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, terdapat 4.377 pemakaman dilakukan pada Maret 2020.
Pada Januari 2020, jumlah jenazah yang dimakamkan di DKI sebanyak 3.193 jenazah. Artinya, dari Januari ke Februari sempat terjadi penurunan 655 angka jenazah yang dimakamkan di DKI. Angka itu meningkat dibanding pada Februari 2020, yaitu 2.539 pemakaman. Dengan kata lain, ada lonjakan 1.798 angka bila dibanding Maret 2020.
Dari 4.377 jenazah, tidak semua jenazah tersebut dimakamkan dengan menggunakan protap pemakaman jenazah terjangkit virus Corona. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendata, hanya 354 jenazah yang menggunakan protap Corona pada Maret. Jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protap Corona bisa dilihat di situs informasi resmi di corona.jakarta.go.id. Sementara itu, akumulasi jumlah jenazah yang menggunakan protap Corona sebanyak 550. Data tersebut merupakan data sampai Sabtu (4/3/2020).
(rdp/ita)