Jakarta -
Virus corona dilaporkan telah menyebar ke sedikitnya 70 negara dan menewaskan lebih dari 3 ribu orang. Seorang anggota dewan penasihat pemimpin tertinggi Iran dilaporkan meninggal dunia usai terinfeksi virus yang berasal dari China ini.
Hingga Senin (2/3) waktu setempat, total korban meninggal akibat virus corona secara global dilaporkan mencapai 3.056 orang.
Sekitar 2.912 orang di antaranya meninggal akibat virus corona di wilayah China daratan. Sisanya, sebanyak 144 orang dilaporkan meninggal dunia di sedikitnya 11 negara dan wilayah lainnya. Jumlah korban meninggal terbanyak ada di Iran dengan 66 orang, Italia dengan 34 orang dan Korea Selatan (Korsel) dengan 22 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk jumlah total kasus virus corona secara global, saat ini dilaporkan mencapai 89.770 kasus yang tersebar di sedikitnya 70 negara atau wilayah termasuk Indonesia.
Di China daratan, jumlah total kasus virus corona sejauh ini mencapai 80.026 kasus. Jumlah kasus virus corona di luar China daratan dilaporkan mencapai 9.744 kasus.
Kasus terbanyak di luar China ada di Korsel dengan 4.335 kasus, kemudian Italia dengan 1.694 kasus dan Iran dengan 1.501 kasus. Indonesia diketahui baru saja melaporkan dua kasus virus corona untuk pertama kalinya.
Berikut berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom hari ini:
- Jumlah Kasus Baru Corona di China Merosot, Wuhan Tutup 1 RS Darurat
Otoritas kota Wuhan di China, yang menjadi awal mula wabah virus corona, dilaporkan menutup salah satu rumah sakit (RS) darurat yang dibangun khusus untuk menangani pasien virus tersebut. Penutupan ini dilakukan seiring laporan penurunan drastis jumlah kasus baru di kota dan provinsi yang menjadi pusat wabah ini.
Seperti dilaporkan televisi nasional China, CCTV dan dilansir Reuters, Senin (2/3/2020), otoritas kesehatan China melaporkan penurunan drastis untuk jumlah kasus-kasus baru di kota Wuhan dan di Provinsi Hubei dalam beberapa waktu terakhir.
Otoritas Provinsi Hubei, pada Senin (2/3) waktu setempat, melaporkan kurang dari 200 kasus baru untuk pertama kalinya sejak Januari lalu. Data dari Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan adanya 196 kasus baru di Provinsi Hubei sepanjang Minggu (1/3) waktu setempat. Jumlah itu menurun tajam dari angka 570 kasus baru sehari sebelumnya dan menjadi angka terendah sejak 24 Januari lalu.
Penurunan tajam ini dipicu oleh tren menurunnya jumlah kasus baru di kota Wuhan, di mana virus corona pertama muncul pada Desember 2019. Otoritas kota Wuhan -- ibu kota Provinsi Hubei -- melaporkan adanya 193 kasus baru yang merupakan angka terendah sejak 26 Januari lalu.
Secara nasional, NHC melaporkan adanya 202 kasus baru di wilayah China daratan pada awal pekan ini. Jumlah itu tercatat sebagai yang terendah sejak 22 Januari lalu. Di luar Provinsi Hubei, dilaporkan 'hanya' ada enam kasus baru virus corona, yang merupakan jumlah terendah sejak bulan lalu.
Sejauh ini, total 80.026 kasus virus corona terkonfirmasi di wilayah China daratan.
- Corona Tewaskan 66 Orang di Iran, Termasuk Anggota Penasihat Khamenei
Otoritas Iran melaporkan 12 kematian baru akibat virus corona di wilayahnya, yang salah satunya merupakan seorang anggota dewan penasihat pemimpin tertinggi Iran. Jumlah kasus virus corona di negara itu melonjak jadi 1.501 kasus sejauh ini.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Senin (2/3/2020), Wakil Menteri Kesehatan Iran, Alireza Raisi, dalam konferensi pers terbaru mengonfirmasi total 66 orang meninggal dunia akibat virus corona. Raisi mengumumkan ada 12 kematian baru pada Senin (2/3) waktu setempat.
Dia juga menyebut adanya 523 tambahan kasus dari sehari sebelumnya, sehingga menjadikan total kasus virus corona di Iran mencapai 1.501 kasus.
Laporan radio nasional Iran seperti dikutip Associated Press menyebut salah satu korban meninggal merupakan seorang anggota Dewan Kebijaksanaan (Expediency Council) bernama Mohammad Mirmohammadi. Dewan Kebijaksanaan diketahui bertugas memberi saran pada pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dan menyelesaikan pertikaian antara Khamenei dengan parlemen Iran.
Mirmohammadi yang berusia 71 tahun ini menjadi pejabat tinggi pertama yang meninggal akibat virus corona. Dia meninggal saat dirawat akibat virus corona di sebuah rumah sakit di Teheran pada Senin (2/3) waktu setempat.
- WN Jepang Penular Corona ke WNI Depok Juga Tulari 2 WN Malaysia
Seorang warga negara Jepang yang disebut menularkan virus corona atau Covid-19 ke dua warga Indonesia, diketahui tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur, Malaysia. Warga Jepang itu dinyatakan positif virus corona pada 27 Februari setelah memeriksakan diri ke rumah sakit setempat.
Seperti dilansir kantor berita Malaysia, Bernama, Senin (2/3/2020), warga Jepang yang tidak disebut identitasnya ini, disebut bekerja di Malaysia dan pernah bepergian ke Jepang pada Januari lalu dan kemudian pergi ke Indonesia pada awal Februari. Disebutkan bahwa dia berjenis kelamin perempuan dan berusia 41 tahun.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan pada Kementerian Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah, dalam pernyataan pada Jumat (28/2) lalu, menyebut wanita Jepang yang disebut sebagai 'kasus ke-24' ini menderita gejala-gejala seperti demam dan mulai dirawat di rumah sakit setempat sejak 17 Februari lalu.
Pada 20 Februari, wanita Jepang ini dipindahkan ke sebuah rumah sakit swasta di Malaysia. "Tes pendeteksi Covid-19 dilakukan untuk kasus ini dan dikonfirmasi positif pada 27 Februari. Dia saat ini tengah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur," tutur Noor Hisham.
Dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir The Star, Minggu (1/3), Kementerian Kesehatan Malaysia menyebut sejauh ini 29 orang terkonfirmasi positif virus corona di wilayahnya. Disebutkan bahwa warga Jepang itu menulari dua orang -- keduanya warga Malaysia -- saat dirawat di rumah sakit setempat, ketika dia belum dinyatakan positif virus corona.
- Banyak Anggotanya Terinfeksi Corona, Ketua Sekte di Korsel Minta Maaf
Dari total 4.212 kasus virus corona yang terkonfirmasi di Korea Selatan (Korsel), lebih dari separuhnya terkait dengan sekte Gereja Shincheonji Yesus di Daegu. Pemimpin sekte tersebut, Lee Man-Hee, pun meminta maaf kepada publik atas penyebaran virus corona secara luas yang berpusat di sektenya.
Seperti dilansir AFP, Senin (2/3/2020), permohonan maaf ini disampaikan Lee (88) saat berbicara kepada wartawan di Gapyeong pada Senin (2/3) waktu setempat.
"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulis kepada orang-orang, mewakili para anggota," ucap Lee dengan suara yang bergetar, sebelum membungkukkan badan di hadapan wartawan. Dia bahkan sampai bersujud hingga kepalanya menyentuh lantai.
Lee dilaporkan membungkukkan badan sebanyak dua kali sebagai wujud permohonan maafnya. "Meskipun itu tidak disengaja, banyak orang telah terinfeksi. Kami telah melakukan upaya-upaya terbaik tapi kami tidak mampu mencegahnya. Saya meminta pengampunan dari orang-orang," ujarnya.
"Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah atas upaya-upayanya. Saya juga meminta pengampunan dari pemerintah," imbuh Lee.
- Korut Luncurkan 2 Rudal Balistik Jarak Pendek
Korea Utara (Korut) dilaporkan baru saja meluncurkan dua rudal balistik dari wilayahnya. Aktivitas rudal balistik terbaru ini terjadi beberapa pekan setelah Korut mengancam akan memamerkan 'senjata strategis baru'.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Senin (2/3/2020), peluncuran rudal balistik oleh Korut ini merupakan yang pertama selama lebih dari tiga bulan terakhir dan saat perundingan nuklir dengan Amerika Serikat (AS) menempuh jalan buntu.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) atau JCS dalam pernyataannya menyebut dua proyektil terdeteksi ditembakkan ke arah timur dari area Wonsan, Korut, pada Senin (2/3) waktu setempat. Disebutkan JCS bahwa proyektil dari Korut itu mengudara sejauh 240 kilometer, dengan ketinggian maksimum 35 kilometer.
Disebutkan JCS bahwa militer Korsel dan Amerika Serikat (AS) tengah menganalisis bersama peluncuran proyektil itu, namun belum mengonfirmasi apakah proyektil itu rudal balistik atau roket artileri. "Diyakini sebagai rudal balistik jarak pendek," sebut seorang pejabat JCS yang enggan disebut namanya.
Diketahui bahwa peluncuran rudal ini dilakukan dua hari setelah media nasional Korut melaporkan pemimpin mereka, Kim Jong-Un, mengawasi latihan artileri yang bertujuan menguji kesiapan tempur unit garis terdepan dan area-area timur Korut.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini