Diketahui bahwa Mahathir mengajukan pengunduran dirinya sebagai PM Malaysia di tengah pergolakan politik di negara tersebut. Mahathir juga menyatakan mundur dari jabatannya sebagai chairman di Partai Bersatu.
Spekulasi soal pembentukan koalisi baru mencuat setelah petinggi Partai Bersatu, Muhyiddin Yassin, bersama mantan Wakil Ketua PKR, Azmin Ali, menggelar rapat dengan Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Malaysia (PAS)--keduanya partai oposisi--di sebuah hotel di Kuala Lumpur pada Minggu (23/2) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Azmin, Muhyididin, dan beberapa tokoh politik dari UMNO, PAS, serta dua partai lainnya dari Borneo, juga bertemu Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah pada Minggu (23/2) waktu setempat untuk meminta dukungan. Hal ini sempat memicu spekulasi soal pergeseran loyalitas politik di antara anggota koalisi PH.
Pada Senin (24/2) waktu setempat, PPBM atau Partai Bersatu telah secara resmi mengumumkan keluar dari koalisi PH di parlemen. Azmin, yang dipecat dari PKR, juga berhasil mengajak 10 anggota parlemen dari partai itu keluar dari koalisi. Hal tersebut memicu tumbangnya dominasi koalisi pemerintahan PH di parlemen Malaysia.
Manuver-manuver politik dari para petinggi partai yang sebelumnya bergabung dengan koalisi PH itu membuat Anwar terkejut. Dia bahkan menyebut manuver politik itu sebagai 'pengkhianatan'.
(nvc/ita)