Tak Ada Corona di Korut Meski Dekat dengan China, WHO Kirim Pasokan Medis

Tak Ada Corona di Korut Meski Dekat dengan China, WHO Kirim Pasokan Medis

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 13 Feb 2020 18:29 WIB
Libur Tahun Baru Imlek telah berakhir sejak Senin (10/2) lalu. Warga mulai kembali ke Beijing dengan kenakan masker dan alat pelindung guna cegah virus corona.
Warga China memakai masker saat beraktivitas di tengah wabah virus corona (AP Photo/Andy Wong)
Pyongyang -

Belum ada laporan kasus virus corona di wilayah Korea Utara (Korut) meskipun negara-negara sekitarnya telah melaporkan banyak kasus. Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap mengirimkan pasokan medis ke negara tersebut.

Seperti dilansir CNN, Kamis (13/2/2020), perwakilan WHO untuk Korut, Edwin Ceniza Salvador, menyatakan sejauh ini belum ada kasus virus corona atau Covid-19 yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Korut. Ditegaskan Salvador bahwa WHO bekerja bersama seluruh negara anggota, termasuk Korut, dalam penanganan virus corona.

"(Korut) Sama seperti negara-negara lainnya, sedang mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan rakyatnya," sebut Salvador dalam pernyataannya kepada CNN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Salvador mengungkapkan bahwa WHO mengirimkan pasokan medis seperti reagen laboratorium dan perlengkapan pelindung seperti kaca mata pelindung, sarung tangan, masker dan pakaian pelindung ke Korut. Pengiriman itu, menurut Salvador, memenuhi permintaan Kementerian Kesehatan Publik Korut.

Diketahui bahwa sejak virus corona mewabah di China dan sedikitnya 20 negara lainnya, termasuk Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, otoritas Korut selalu melaporkan setiap harinya soal upaya-upaya pencegahan infeksi virus tersebut.

ADVERTISEMENT

Pada Rabu (12/2) waktu setempat, kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), melaporkan bahwa otoritas Korut sedang memperluas masa karantina dari 15 hari menjadi 30 hari.

Beberapa waktu lalu, otoritas Korut dalam pernyataannya mengklaim negaranya berhasil menghindari virus corona, meski negara-negara tetangganya seperti China, Korea Selatan dan Jepang telah melaporkan kasus corona. Namun Korut tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana cara negara itu menghindari virus yang berasal dari kota Wuhan, Provinsi Hubei ini.

Profesor dari Korea University, Nam Sung-wook, yang pernah menjabat kepala think tank yang dikelola Dinas Intelijen Nasional Korsel (NIS), menyebut sangat mungkin seseorang di dalam wilayah Korut -- yang berpenduduk 25 juta orang -- telah terinfeksi virus corona. Nam mencurigai seorang pasien asal China bisa saja menginfeksi seseorang dari Korut di wilayah perbatasan kedua negara.

"Kita tahu bahwa wilayah China dekat dengan perbatasan Korea Utara, seperti Dandong dan Shenyang, yang telah mengonfirmasi ada pasien (virus corona). Sekitar 90 persen perdagangan Korea Utara adalah dengan China dan kita tahu begitu banyak orang, truk dan kereta melewati perbatasan kedua negara sebelum Korea Utara memberlakukan aturan terkini," kata Nam.

Meskipun belum mengakui adanya kasus virus corona atau 'suspect' virus ini, Korut selama ini dikenal tidak transparan dalam upaya-upayanya memerangi virus.

Menurut laporan KCNA, Korut menangani wabah virus corona secara serius. Negara ini telah menutup seluruh perbatasannya dari turis asing, yang sebagian besar berasal dari China, sebagai langkah pencegahan. Hal serupa dilakukan Korut saat wabah Ebola merebak tahun 2014 lalu.

Pada 30 Januari lalu, KCNA melaporkan penetapan 'darurat nasional' oleh otoritas Korut dan menyebut markas antiwabah dibangun di sejumlah wilayah negara itu. Pekan lalu, KCNA menyebut orang-orang yang masuk ke wilayah Korut setelah 13 Januari akan ditempatkan di bawah 'pengawasan medis'.

KCNA juga melaporkan pembentukan 'sistem transportasi uji sampel nasional' oleh otoritas kesehatan Korut. Disebutkan juga oleh KCNA bahwa otoritas kesehatan Korut memiliki kemampuan untuk mendiagnosis kasus-kasus mencurigakan dengan cepat. Namun sejumlah pakar yang berbicara kepada CNN meragukan klaim Korut itu.

Merujuk pada kerahasiaan yang intens dari Korut, kecil kemungkinan dunia akan mengetahui apakah langkah-langkah yang diambil Korut dalam memerangi virus corona sungguh-sungguh berhasil.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads