Sebagian besar Senator Partai Republik mendukung Trump dalam voting pada Rabu (5/2) waktu setempat. Namun untuk dakwaan menyalahgunakan kekuasaan, ada satu yang membangkang, yakni Senator Utah, Mitt Romney, yang pernah menjadi capres AS untuk Partai Republik dalam pilpres 2012.
Semua Senator Demokrat menyatakan Trump bersalah atas dua dakwaan pemakzulan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lolosnya Trump dari pemakzulan ini dipandang sebagai kemenangan politiknya sebagai Presiden AS. Trump berhasil mendapatkan dukungan kuat dari Partai Republik dalam voting di Senat AS. Hasil voting dalam Senat AS, seperti dilansir AFP, menunjukkan betapa kuatnya cengkeraman Trump atas Partai Republik. Meskipun ada beberapa Senator Republikan yang mengakui perilaku Trump dalam menekan Ukraina adalah salah, Partai Republik secara keseluruhan tetap loyal padanya.
Sama seperti Trump, Andrew Johnson dan Bill Clinton juga dimakzulkan oleh DPR AS. Namun keduanya sama-sama lolos dari pemakzulan saat voting di Senat AS.
Johnson dimakzulkan DPR AS tahun 1868 silam, atas dakwaan melanggar Undang-undang (UU) Masa Jabatan karena dia memecat Menteri Urusan Perang, Edwin Stanton, dari jabatannya tahun 1867. Pemecatan Stanton itu melanggar UU Masa Jabatan, yang mengatur bahwa Presiden AS tidak bisa memecat setiap pejabat penting pemerintahan tanpa mendapatkan izin Senat AS.
Namun saat pemakzulan bergulir ke Senat AS, dengan sidang pemakzulan digelar selama 11 pekan, Johnson dibebaskan dari dakwaan tersebut. Hasil voting Senat AS saat itu menunjukkan 35 suara menyatakan dia bersalah dan 19 suara menyatakan dia tidak bersalah. Meski unggul, perolehan suara yang menyatakan Johnson bersalah tidak memenuhi syarat dua pertiga dari jumlah Senator yang ikut voting, sehingga Johnson lolos dari pemakzulan.