Helikopter militer itu diketahui hilang kontak sekitar 13 menit usai lepas landas dari New Taipei City pada Kamis (2/1) pagi waktu setempat. Tidak ada panggilan darurat yang disampaikan helikopter itu sebelum menghilang dari radar. Penyebab kecelakaan ini belum diketahui pasti. Pertanyaan juga muncul soal mengapa begitu banyak pejabat tinggi militer dalam satu helikopter.
Laporan pejabat militer Taiwan menyebut kondisi helikopter itu 'tidak ideal' dan menegaskan bahwa otoritas setempat telah membentuk satuan khusus untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu. "Kami menyelidiki apakah (penyebab kecelakaan) faktor lingkungan atau mesin," ucap Komandan Angkatan Udara Taiwan, Letnan Jenderal Hsiung Hou-chi, kepada wartawan setempat.
Usai kecelakaan maut ini, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menggelar rapat jajaran pertahanan pada Jumat (3/1) pagi waktu setempat. Dalam pernyataan via Twitter, Presiden Tsai menyebut rapat pagi hari itu fokus pada memastikan moral militer juga keamanan di dalam dan sekitar Selat Taiwan, serta membahas pentingnya 'inspeksi perlengkapan secara menyeluruh'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Taiwan juga melakukan grounded terhadap 52 unit helikopter jenis UH-60M Black Hawk milik Angkatan Udara Taiwan, Angkatan Darat Taiwan dan Korps Dinas Lintas Udara Nasional, untuk menjalani pemeriksaan keamanan lebih lanjut.
(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini