Panglima Militer Taiwan Tewas dalam Kecelakaan Heli, Penyebab Diselidiki

Panglima Militer Taiwan Tewas dalam Kecelakaan Heli, Penyebab Diselidiki

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 03 Jan 2020 15:45 WIB
Situasi di lokasi jatuhnya helikopter Black Hawk yang ditumpangi pejabat militer senior Taiwan (Yilan Fire Bureau via AP)
Taipei - Otoritas Taiwan berhasil menemukan kotak hitam dari helikopter Black Hawk yang jatuh dalam kecelakaan yang menewaskan Panglima Militer Jenderal Shen Yi-ming di kawasan pegunungan setempat. Penyelidikan untuk mencari tahu penyebab kecelakaan maut itu tengah dilakukan.

Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Jumat (3/1/2019), Taiwan sedang berkabung setelah Jenderal Shen bersama tujuh pejabat senior militer Taiwan lainnya tewas dalam kecelakaan helikopter di kawasan pegunungan dekat Taipei pada Kamis (2/1) waktu setempat. Rombongan pejabat tinggi militer Taiwan itu sedang menjalankan misi rutin mengunjungi tentara-tentara di wilayah Yilan, Taiwan bagian timur laut, menjelang Tahun Baru China.

Para penyidik berhasil menemukan rekaman data penerbangan yang ada pada kotak hitam helikopter militer itu pada Jumat (3/1) waktu setempat. Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa rekaman data penerbangan itu akan dianalisis lebih lanjut untuk membantu mencari tahu penyebab kecelakaan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain Jenderal Shen (62), tujuh pejabat senior militer Taiwan lainnya tewas dalam kecelakaan itu terdiri atas dua pilot yang menerbangkan helikopter, kemudian Wakil Kepala Biro Perang Politik dan Wakil Kepala Staf Intelijen.

Lima orang lainnya, termasuk dua pejabat militer berpangkat Letnan Jenderal dan satu pejabat berpangkat Mayor Jenderal, selamat dalam kecelakaan ini. Total ada 13 orang di dalam helikopter militer tersebut saat kecelakaan terjadi.

Jenderal Shen menjadi pejabat militer berpangkat tertinggi yang gugur dalam tugas. Bendera setengah tiang dikibarkan di seluruh unit militer Taiwan sejak Kamis (2/1) waktu setempat.

Helikopter militer itu diketahui hilang kontak sekitar 13 menit usai lepas landas dari New Taipei City pada Kamis (2/1) pagi waktu setempat. Tidak ada panggilan darurat yang disampaikan helikopter itu sebelum menghilang dari radar. Penyebab kecelakaan ini belum diketahui pasti. Pertanyaan juga muncul soal mengapa begitu banyak pejabat tinggi militer dalam satu helikopter.

Laporan pejabat militer Taiwan menyebut kondisi helikopter itu 'tidak ideal' dan menegaskan bahwa otoritas setempat telah membentuk satuan khusus untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu. "Kami menyelidiki apakah (penyebab kecelakaan) faktor lingkungan atau mesin," ucap Komandan Angkatan Udara Taiwan, Letnan Jenderal Hsiung Hou-chi, kepada wartawan setempat.


Usai kecelakaan maut ini, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menggelar rapat jajaran pertahanan pada Jumat (3/1) pagi waktu setempat. Dalam pernyataan via Twitter, Presiden Tsai menyebut rapat pagi hari itu fokus pada memastikan moral militer juga keamanan di dalam dan sekitar Selat Taiwan, serta membahas pentingnya 'inspeksi perlengkapan secara menyeluruh'.

"Cara terbaik bagi kita untuk menghormati kenangan mereka yang gugur adalah dengan memastikan keamanan dan menjabat moral militer Taiwan," sebut Presiden Tsai dalam pernyataannya.

Otoritas Taiwan juga melakukan grounded terhadap 52 unit helikopter jenis UH-60M Black Hawk milik Angkatan Udara Taiwan, Angkatan Darat Taiwan dan Korps Dinas Lintas Udara Nasional, untuk menjalani pemeriksaan keamanan lebih lanjut. (nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads