Tohti mengelola situs web UighurOnline, yang berisi tulisan dalam bahasa Uighur dan China tentang masalah sosial. Dia mendapatkan ketenaran sebagai suara moderat yang menarik perhatian pada ketegangan etnis di wilayah tersebut.
Jewher mengatakan tuduhan terhadap ayahnya "tidak pernah mengatakan sepatah kata pun tentang memisahkan negara". Dia menegaskan ayahnya hanya ingin memperbaiki situasi di Xinjiang dengan memupuk pemahaman yang lebih besar antara masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ayah saya membuat situs web untuk membuat platform bagi warga Uighur, China, dan minoritas lainnya untuk mem-posting artikel dan pemahaman mereka secara bebas di situs web dan bergabung dengan forum diskusi," katanya.
Kepala diplomatik Uni Eropa Josep Borrell lewat cuitan di akun Twitter-nya menyatakan pihaknya akan terus mendukung dan "menjunjung tinggi, berdiri dan mengambil tindakan untuk hak asasi manusia".
"Kami akan terus mendukung mereka yang memperjuangkan hak asasi manusia, di seluruh dunia," kata Borrel.
Kontroversi Uighur kembali mencuat setelah penyiar negara China menarik pertandingan Arsenal-Manchester City dari programnya setelah komentar oleh gelandang klub London Mesut Ozil.
Ozil, seorang Jerman asal Turki, mengutuk tindakan keras China terhadap warga Uighur dan minoritas lain di wilayah barat dalam sebuah tweet pada hari Jumat. Dia juga mengkritik negara-negara Muslim karena gagal berbicara menentang pelanggaran.
Beijing mengatakan pesepakbola itu "ditipu oleh berita palsu". Namun Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mendukung Ozil, dengan mengatakan "kebenaran akan menang" tentang Xinjiang.
(jbr/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini