Dituduh Perintahkan Bunuh Model Mongolia, Begini Reaksi Najib Razak

Dituduh Perintahkan Bunuh Model Mongolia, Begini Reaksi Najib Razak

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 17 Des 2019 11:38 WIB
Mantan PM Malaysia, Najib Razak, berulang kali membantah keterlibatan dalam kasus pembunuhan model Mongolia ini (Reuters)

Dalam pernyataan itu, Azilah menjelaskan secara detail momen saat dirinya diperintahkan Najib untuk 'menembak mati' Altantuya yang disebut sebagai 'mata-mata asing yang berbahaya'. Perintah itu diberikan Najib secara verbal saat dia memanggil Azilah ke rumahnya di Pekan pada 17 Oktober 2006.

Disebutkan oleh Azilah bahwa Najib memerintahkan agar jenazah Altantuya diledakkan usai ditembak mati. Menurut Azilah, saat dirinya bertanya soal tujuan menghancurkan mata-mata asing dengan peledak, Najib menjawab: "Musnahkan jasad mata-mata asing dengan alat peledak untuk menghilangkan jejak."

Dalam pernyataan terpisah via Facebook, Najib mempertanyakan mengapa detail soal kasus itu baru muncul sekarang. "Tiba-tiba ada detail soal (Altantuya menjadi) mata-mata Rusia dan tuduhan bahwa saya memerintahkan pembunuhannya karena dia seorang mata-mata," tulis Najib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Bahkan pengacaranya (Azilah) terkejut oleh pernyataan yang dibuat kliennya," imbuhnya merujuk pada pengacara Azilah, Hazman Ahmad, yang menyangkal terlibat dalam penyusunan pernyataan Azilah itu.

"Jika Anda ingin mempercayai pernyataan dari orang yang telah divonis mati, maka kita juga harus mempercayai testimoni yang menyebut calon perdana menteri ke-8 berupaya melecehkan asisten prianya tahun lalu?" sebut Najib merujuk pada politikus Anwar Ibrahim yang kembali terjerat kasus pelecehan seks.

Tidak lupa, Najib juga mengkritik pemerintahan Pakatan Harapan yang dipimpin oleh PM Mahathir Mohamad. "Pakatan sekarang punya fobia untuk menjadi pemerintahan satu periode, jadi mereka memunculkan konspirasi baru untuk melawan dan menuduh saya," ujar Najib menuduh.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads