Larangan masker ini memiliki pengecualian, yakni bagi orang yang memang perlu memakai masker untuk alasan keselamatan saat bekerja, alasan keagamaan atau untuk alasan medis.
Unjuk rasa di Hong Kong terus berlanjut selama nyaris empat bulan terakhir. Lam menyebut unjuk rasa semakin lama semakin diwarnai aksi kekerasan yang kini mencapai 'level sangat mengkhawatirkan'. Aksi kekerasan semacam itu, menurut Lam, membawa Hong Kong ke dalam 'situasi kacau dan penuh kepanikan'.
"Kami secara khusus khawatir dengan banyaknya pelajar yang ikut dalam unjuk rasa sarat kekerasan ini, bahkan dalam kerusuhan -- yang membahayakan keselamatan bahkan masa depan mereka," ucap Lam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkan Lam bahwa pemerintah Hong Kong telah mengerahkan segala cara yang ada untuk menghentikan kekerasan dalam unjuk rasa. Lam menyebut, keputusan menggunakan ERO sangatlah sulit, namun diperlukan demi kepentingan publik. "Kita sekarang berada dalam bahaya publik yang luas dan serius. Sangat penting bagi kita untuk menghentikan kekerasan dan mengembalikan ketenangan dalam masyarakat sesegera mungkin," tegasnya.
Kendati demikian, Lam menegaskan bahwa penggunaan aturan darurat ini tidak berarti pemerintah Hong Kong telah menetapkan masa darurat. "Meskipun aturan ini disebut darurat, Hong Kong tidak dalam masa darurat," ujar Lam.
Lebih lanjut, Lam menyatakan dirinya akan terus melanjutkan dialog publik untuk mencari solusi bagi 'persoalan sosial yang mengakar di Hong Kong'.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini