Diketahui bahwa pada Minggu (1/9) waktu setempat, sedikitnya 25 penerbangan di Bandara Internasional Hong Kong dibatalkan setelah para demonstran memblokir ruas jalan menuju bandara. Aksi pemblokiran terjadi setelah polisi berhasil menghalangi para demonstran untuk menduduki terminal bandara.
Sehari sebelumnya, atau Sabtu (31/8) waktu setempat, sekelompok demonstran garis keras memicu kerusuhan di pusat kota Hong Kong. Mereka melakukan pembakaran di luar gedung parlemen dan melemparkan bom molotov ke arah polisi yang berjaga. Polisi terpaksa melepas tembakan gas air mata dan meriam air yang mengandung pewarna kimia untuk membubarkan demonstran yang anarkis. Tongkat pemukul juga digunakan.
Awal pekan ini, demonstran menyerukan mogok kerja massal, namun kebanyakan orang tetap menjalankan aktivitas normal, pertokoan tetap buka, layanan kereta beroperasi dan para pekerja berangkat ke kantor seperti biasa. Beberapa demonstran yang anarkis pun kembali beraksi dengan melakukan vandalisme dan mengganggu layanan kereta bawah tanah pada jam-jam sibuk pagi hari. Puluhan demonstran ditangkap terkait aksi yang mengganggu ketertiban umum ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Demonstran juga menginginkan agar warga Hong Kong diperbolehkan memilih sendiri pemimpin serta anggota parlemen yang mewakili mereka.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini