Diklaim juga bahwa drone ini bisa membawa amunisi berbeda-beda dan bisa mengudara hingga ketinggian 5 ribu meter.
"Pesawat tak berawak ini mampu mengenai target yang jauh dari perbatasan negara ini dan melakukan pertahanan udara dari wilayah musuh," ucap Sabahifard.
Aksi Iran mengungkapkan drone baru ini dilakukan saat ketegangan masih tinggi dengan Amerika Serikat (AS), setelah tahun lalu Presiden AS Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran dan memberlakukan kembali sanksi-sanksi ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Juni lalu, Iran menembak jatuh sebuah drone militer Global Hawk milik AS dengan sebuah rudal darat-ke-udara. Iran mengklaim rudal militer AS itu melanggar wilayah udaranya. Klaim tersebut telah dibantah oleh AS.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini