Round-Up
Zakir Naik Tetap di Malaysia, Tapi Tak Boleh Lagi Bersuara
Rabu, 21 Agu 2019 20:01 WIB

Zakir Naik sedang bicara soal bagaimana Islam menyebar secara damai di Malaysia melalui para pedagang, saat tiba-tiba dia membahas soal warga etnis China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda tahu seseorang menyebut saya tamu. Jadi saya katakan, sebelum saya, warga China adalah tamu. Mereka tidak lahir di sini. Jika Anda ingin tamu baru untuk pergi, maka minta tamu lama untuk pulang lebih dulu," imbuhnya.
"Warga China tidak lahir di sini, kebanyakan dari mereka. Mungkin generasi barunya, iya," sebut Zakir Naik.
"Jika Anda ingin tamu untuk pulang, dan tamu-tamu itu membawa perdamaian bagi masyarakat, mereka menjadi keuntungan bagi keluarga," ujarnya sebelum sedikit bergumam dan kemudian kembali ke topik pembahasan.
Komentar kontroversial Zakir Naik itu disampaikan dalam dialog yang digelar oleh pemerintah negara bagian Kelantan dan dibuka oleh Wakil Menteri Besar Mohd Amar Nik Abdullah di Main Banquet Hall di kantor pusat pemerintah Kelantan di Kota Baru.
Dalam acara yang sama, Zakir Naik juga sempat membahas soal warga penganut Hindu di Malaysia, yang disebutnya lebih mempercayai pemerintah India, daripada pemerintahan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad. Komentar itu juga menuai kecaman.
Atas hal itu sebelumnya Zakir Naik sudah meminta maaf. Apa kata Zakir Naik?