Jerman Dilanda Teror Dorong Korban di Kereta Berjalan

Round-Up

Jerman Dilanda Teror Dorong Korban di Kereta Berjalan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 30 Jul 2019 22:00 WIB
Polisi Jerman tampak mengamankan lokasi kejadian di stasiun Frankfurt. (Foto: Reuters)


Juru bicara kepolisian setempat mengatakan, pelaku diketahui sempat menyerang satu orang lainnya sebelum ditangkap. Beruntung, dia berhasil mempertahankan diri saat pelaku coba mendorongnya ke rel.

"Dia mampu mempertahankan diri," sebut juru bicara kepolisian setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui pelaku yang mendorong bocah ini berasal dari Eritrea. Pelaku akan menjalani pemeriksaan untuk gangguan kejiwaan.



Mengutip AFP, pria tersebut disebutkan tinggal di Swiss dan memiliki tiga anak.Jaksa Jerman telah menjeratkan dakwaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan terhadap pria berusia 40 tahun itu. Namun identitas pria tersebut belum diungkap ke publik oleh otoritas setempat.

"Seorang pria berusia 40 tahun dari Swiss dengan kewarganegaraan Eritrea dituduh, pertama, mendorong seorang wanita berusia 40 tahun ... kemudian bocah laki-laki berusia 8 tahun yang merupakan putra wanita itu, ke depan sebuah rangkaian kereta cepat ICE yang datang mendekat," demikian pernyataan jaksa Frankfurt.

"Kemudian, pria itu berusaha mendorong seorang wanita lainnya ke atas rel namun gagal," imbuh pernyataan itu.

"Sementara sang ibunda berhasil berguling usai terjatuh dan masuk ke celah antara dua rel, anaknya tertabrak kereta yang datang dan tewas seketika karena luka-lukanya," sebut pernyataan tersebut.

Dituturkan juru bicara kantor jaksa umum Frankfurt, Nadja Niesen, pelaku tidak mengenal para korbannya. Disebutkan juga bahwa pria ini tidak memiliki tanda-tanda di bawah pengaruh alkohol maupun narkoba saat melakukan aksi brutalnya ini.



"Kejahatan ini menunjukkan adanya gangguan kejiwaan," sebut Niesen dalam konferensi pers.

"Dalam proses penyelidikan selanjutnya, tersangka tentu akan diperiksa kondisi kejiwaannya, untuk memungkinkan penilaian atas tanggung jawab kejahatannya," imbuhnya.

Aksi teror dorong korban di stasiun ini menjadi perbincangan warga Jerman. Warga setempat meletakkan karangan bunga, lilin dan boneka di lokasi kejadian sebagai bentuk penghormatan.

Niesen menambahkan pelaku belum mau bicara soal motif aksinya ini. Jika diadili dan dinyatakan bersalah, sebut Niesen, pria ini bisa terancam hukuman maksimum penjara seumur hidup.


(idn/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads