Najib Razak: Dari PM Berpengaruh Hingga Tersangka Mega Korupsi

Najib Razak: Dari PM Berpengaruh Hingga Tersangka Mega Korupsi

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 03 Jul 2018 20:07 WIB
Najib Razak (REUTERS/Edgar Su)

Pukulan Terakhir

Skandal 1MDB menjadi pukulan terakhir yang menjatuhkan Najib. Tahun 2009, Najib membentuk 1MDB untuk memajukan pembangunan ekonomi Malaysia. Segera setelah Najib menjabat PM Malaysia untuk periode kedua tahun 2013, terungkap 1MDB memilik utang luar biasa besar. Tudingan pun muncul soal sejumlah besar uang 1MDB yang menghilang misterius.

Publik Malaysia mulai merasa muak dengan laporan-laporan yang bermunculan sejak tahun 2014 soal dugaan penggelapan dan penyelewengan dana 1MDB. Kasus ini menjadi bola es raksasa yang akhirnya membuat Najib dan partainya, UMNO, kalah mengejutkan dalam pemilu 9 Mei.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dana miliaran dolar Amerika dilaporkan menghilang dari 1MDB dalam kasus ini. Dana US$ 681 juta (Rp 9,4 triliun) dilaporkan ditransfer ke rekening pribadi Najib. Dalam pembelaannya, Najib menyebut dana itu merupakan donasi dari kerajaan Arab Saudi dan diinstruksikan oleh mendiang Raja Abdullah bin Abdulaziz al-Saud.


Otoritas Amerika Serikat (AS) yang juga menyebut 1MDB, menyebut Najib dan kroninya menggunakan dana ratusan juta dolar AS yang diselewengkan dari 1MDB untuk membeli real-estate mahal di Beverly Hills, New York dan London.

Tidak hanya itu, dana haram itu juga disebut dipakai untuk membeli sebuah lukisan Monet seharga US$ 35 juta, sebuah lukisan Van Gogh seharga US$ 5,5 juta, sebuah pesawat jet Bombardier seharga US$ 35 juta dan dipakai mendanai produksi film Hollywood 'The Wolf of Wall Street' tahun 2013. Film itu diproduksi oleh putra tiri Najib, Riza Aziz, yang pada Selasa (3/7) ini ditanyai oleh Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC).

Laporan investigasi New York Times tahun 2015 menyebut dana jutaan dolar AS dari 1MDB dipakai membeli perhiasan untuk Rosmah. Laporan ini belum terbukti kebenarannya.


Dalam pidato tahun lalu, Jaksa Agung AS Jeff Sessions mengkritik orang-orang yang terlibat skandal 1MDB. "Ini kleptokrasi paling buruk," sebutnya.

Najib sendiri berulang kali menyangkal telah melakukan pelanggaran hukum. Saat masih menjabat, dia menyeret para penudingnya ke penjara dan menutup media yang mengulas kasus 1MDB. Sekarang saat kehilangan perlindungan dari kekuasaan, Najib dan Rosmah menghadapi seruan publik yang ingin mereka dijebloskan ke penjara.

Seperti punya firasat atas apa yang akan menimpanya, Najib yang keras kepala pernah meminta maaf usai kalah pemilu. "Saya meminta maaf atas setiap kekurangan dan kesalahan," kicaunya saat itu.


Najib ditangkap penyidik MACC di kediamannya di Jalan Langgak Duta, Kuala Lumpur pada Selasa (3/7) sore. Penangkapan ini terkait penyelidikan terhadap SRC International, bekas unit perusahaan 1MDB. Bukti yang didapat MACC akhir tahun 2015 menunjukkan aliran dana sebesar US$ 10,6 juta atau setara 42 juta ringgit (Rp 146 miliar) dari SRC International telah ditransfer ke sebuah rekening milik Najib.

Usai ditangkap, Najib akan ditahan semalam di tahanan MACC, sebelum mulai didakwa pada Rabu (4/7) pagi besok. Sumber pengadilan setempat menyebut Najib akan dijerat lebih dari 10 dakwaan pidana, khususnya terkait pelanggaran kepercayaan. Jaksa Agung Malaysia, Tommy Thomas, disebut akan memimpin langsung tim jaksa dalam kasus Najib.


(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads