Afghanistan Sebut 92 Militan ISIS Tewas Akibat Serangan Bom AS

Afghanistan Sebut 92 Militan ISIS Tewas Akibat Serangan Bom AS

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 15 Apr 2017 16:44 WIB
Dampak serangan bom AS di Afghanistan (U.S. Department of Defense/Handout via REUTERS)
Kabul - Otoritas Afghanistan menyatakan korban tewas serangan bom Amerika Serikat (AS) bertambah menjadi 92 terduga militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Hal ini disampaikan setelah ISIS membantah anggotanya menjadi korban serangan AS itu.

Bom GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast (MOAB) atau yang disebut juga sebagai 'Induk Segala Bom' ini dijatuhkan militer AS di kawasan pegunungan dekat desa Moman, Distrik Achin, Provinsi Nangarhar, Afghanistan pada Kamis (13/4) malam. Lokasi itu diyakini sebagai posisi persembunyian ISIS.

Ledakan bom nonnuklir itu memicu guncangan hebat di wilayah Afghanistan. Beberapa pihak mengecam AS karena dianggap memanfaatkan Afghanistan sebagai 'area percobaan' untuk persenjataan mereka. Penggunaan bom berukuran besar ini juga dianggap tidak layak, karena dilakukan terhadap kelompok militan yang tidak menjadi ancaman sebesar Taliban di Afghanistan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedikitnya 92 petempur Daesh (nama Arab ISIS) tewas dalam pengeboman," ujar gubernur distrik Achin, Esmail Shinwari, kepada AFP, Sabtu (15/4/2017).

Baca juga: ISIS Sangkal Militannya Jadi Korban Bom AS di Afghanistan

Secara terpisah, juru bicara Provinsi Nangarhar, Attaullah Khogyani menyebut ada 90 militan ISIS yang tewas dalam serangan itu. Sebelumnya, sejumlah pejabat Afghanistan menyebut 36 militan ISIS tewas akibat serangan bom AS itu.

Bom AS itu dilaporkan menghancurkan persembunyian ISIS yang ada di dalam gunung terpencil di Nangarhar. Kompleks gua dan terowongan bawah tanah serta gudang penyimpanan senjata milik ISIS diyakini ada di kawasan pegunungan itu.

Kepulan asap berbentuk jamur dan kobaran api membubung ke langit pada Kamis (13/4) malam waktu setempat. Getaran akibat ledakan bom di kawasan Achin, Nangarhar itu dirasakan hingga ke dua wilayah lain.

Shinwari bersikeras tidak ada 'korban tewas dari kalangan sipil dan militer' akibat serangan bom AS itu. Dia menegaskan bahwa komando militer Afghanistan dan militer AS kini sedang melakukan operasi 'pembersihan' di area yang menjadi lokasi serangan bom.

Baca juga: Mengenal GBU-43 'Induk Segala Bom' yang Dijatuhkan AS di Afganistan

Namun para pakar keamanan menyatakan, ISIS membangun persembunyian mereka dekat dengan rumah-rumah warga sipil. Pemerintah Afghanistan menegaskan, ribuan warga di sekitar lokasi serangan telah kabur ke wilayah lain selama pertempuran dengan ISIS berlangsung beberapa bulan terakhir.

Salah satu warga setempat yang berusia lanjut usia menyatakan, ledakan bom terjadi sangat keras hingga cucunya yang masih bayi kehilangan pendengaran akibat suara ledakan.

Secara terpisah, ISIS melalui kantor berita miliknya, Amaq, menyangkal jatuhnya korban tewas dari pihaknya akibat serangan bom AS itu. "Kepada kantor berita Amaq, sumber keamanan (ISIS) menyangkal ada korban tewas atau korban luka dari serangan Amerika di Nangarhar menggunakan GBU-43/B kemarin (13/4)," demikian pernyataan kantor berita Amaq yang merupakan kantor berita ISIS.

(nvc/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads