Mengenal GBU-43 'Induk Segala Bom' yang Dijatuhkan AS di Afganistan

Mengenal GBU-43 'Induk Segala Bom' yang Dijatuhkan AS di Afganistan

Rina Atriana - detikNews
Jumat, 14 Apr 2017 10:46 WIB
Foto: Dok. Reuters
Jakarta - Amerika Serikat menjatuhkan bom GBU-43 di wilayah timur Afganistan pada Kamis (13/4/2017) malam waktu setempat. Bom tersebut disebut sebagai induk dari segala bom atau mother of all bomb (MOAB).

Dikutip dari BBC, Jumat (14/4), ini merupakan bom non-nuklir terbesar yang pernah digunakan Amerika Serikat dalam perang. Pentagon menyebut bom itu dijatuhkan oleh pesawat tempur AS di Provinsi Nangarhar, Afganistan, dari ketinggian lebih dari 30 ribu kaki.

Wilayah tersebut merupakan area pegunungan di mana tak banyak warga tinggal di sana. Sumber-sumber lokal mengatakan ledakan itu begitu kuat hingga terdengar di dua kabupaten tetangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

GBU-43 memiliki berat sekitar 9.800 kg dan dalam 'aksinya' menggunakan sistem GPS. GBU-43 pertama kali diuji coba pada Maret dan November 2003. Waktu tersebut menjelang perang Irak. Hanya, saat itu GBU-43 tak pernah digunakan.

Kepala pasukan internasional dan AS di Afganistan, Jenderal John Nicholson, mengatakan bom itu digunakan untuk menyerang gua dan bunker pejuang perumahan Negara Islam di Afganistan yang dikenal sebagai ISIS-K.

"Ini adalah mesiu yang tepat untuk mengurangi hambatan tersebut dan menjaga momentum ofensif melawan ISIS-K," kata Nicholson dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Jumat (14/4).

Mengenal GBU-43 'Induk Segala Bom' yang Dijatuhkan AS di AfghanistanGBU-43 saat diuji coba pada 2003. (Dok. BBC)
Berdasarkan informasi yang dihimpun, GBU-43 dikembangkan oleh Albert L Weimorts Jr untuk militer AS di Laboratorium Penelitian Angkatan Udara AS. Dalam perkembangannya, GBU-43 atau MOAB disebut-sebut sebagai senjata non-nuklir paling kuat yang pernah dibuat.

Bom ini didesain untuk dikirimkan dengan Hercules C-130, terutama jenis MC-130E Combat Talon I atau MC-130H Combat Talon II. (rna/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads