Ada Perlawanan, Polisi Turki Disebut Gunakan Kekerasan pada Staf Zaman

Ada Perlawanan, Polisi Turki Disebut Gunakan Kekerasan pada Staf Zaman

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 05 Mar 2016 14:22 WIB
Polisi masuk secara paksa dengan alat pemotong besi (REUTERS/Turgut Engin/Zaman Daily)
Istanbul - Penyitaan kantor surat kabar ternama Turki, Zaman, sempat diwarnai perlawanan para stafnya. Polisi masuk secara paksa ke dalam gedung surat kabar Zaman dengan menggunakan alat pemotong besi untuk membuka gerbang yang dikunci.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (5/3/2016), kehadiran tim polisi dengan membawa dua truk meriam air TOMA pada Jumat (4/3) tengah malam, semakin membuat panas situasi. Ratusan warga yang mendukung Zaman berkumpul di luar kantor surat kabar tersebut untuk menunjukkan dukungan mereka.

REUTERS/Selahattin Sevi /Zaman Daily


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi dilaporkan menggunakan gaya militer dalam menghadapi warga yang menunjukkan dukungan untuk Zaman. Meriam air dan gas air mata ditembakkan terhadap mereka. Ratusan polisi kemudian memaksa masuk ke bagian dalam gedung dan menggunakan alat pemotong besi untuk membuka pintu gerbang yang dikunci.

Dilaporkan kantor berita Cihan, yang masih satu grup dengan Zaman, bahwa polisi langsung menduduki bagian dalam gedung dan menyingkirkan siapa saja yang menghalangi mereka. Rekaman video menunjukkan sejumlah polisi mendorong staf Zaman yang menghalangi jalan mereka masuk ke gedung.

Baca juga: Dituding Anti-Erdogan, Kantor Surat Kabar Zaman Disita Pemerintah Turki

Setelah gedung dibersihkan dari orang-orang yang melakukan perlawanan, manajemen yang ditunjuk pengadilan, yakni pengacara Tahsin Kaplan dan Metin Ilhans serta penulis Sezai Sengonul masuk ke dalam kompleks dan melakukan tugas baru mereka. Penyitaan ini berdasarkan perintah pengadilan setempat yang tidak dijelaskan.

Dilaporkan media Turki lainnya, Today's Zaman, yang satu kantor dengan surat kabar Zaman, polisi bergerak masuk ke lantai manajemen surat kabar Zaman yang ada di lantai atas. Bahkan disebutkan, polisi sempat melarang pemimpin redaksi surat kabar Zaman Abdulhamit Bilici untuk masuk ke dalam kantornya, sebelum akhirnya diperbolehkan.

REUTERS/Akif Talha Sertturk/Zaman Daily


Bilici sendiri menolak untuk mengakui perintah pengadilan yang diklaim menjadi dasar penyitaan ini. Saat berbicara di dalam gedung kantornya yang dipenuhi gas air mata, Bilici menyatakan peristiwa ini akan dikenang sepanjang sejarah Turki sebagai noda hitam.

Pemimpin redaksi surat kabar Zaman Abdulhamit Bilici (tengah) (REUTERS/Kursat Bayhan/Zaman Daily)


Tayangan langsung saat kejadian, menurut Today's Zaman, juga menunjukkan pemimpin redaksi Today's Zaman Sevgi Akarcesme didorong oleh polisi. Akarcesme yang seorang wanita ini menuturkan bagaimana seorang polisi memegang lengannya dengan kasar dan berusaha menariknya keluar gedung.

"Polisi tidak mengizinkan kami berada di dalam kantor kami sendiri! Ini jelas-jelas kezaliman! Mereka memblokir saya secara fisik, baik pria maupun wanita," sebut Akarcesme melalui akun Twitter-nya.

Baca juga: Kritik Penyitaan Surat Kabar Zaman, AS Minta Turki Hormati Kebebasan Pers

Dituturkan salah satu staf Zaman, polisi menghancurkan semua kamera yang ada di dalam maupun sekitar gedung sehingga siaran langsung terputus. "Lemparkan dia dari tangga," tutur salah satu polisi di lantai dua sembari mendorong salah satu editor surat kabar tersebut, seperti disampaikan melalui akun Twitter salah satu staf Zaman.

(nvc/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads