×
Ad

Dokter Ungkap Nadiem Sempat Alami Pendarahan, Disarankan Istirahat 21 Hari

Anggi Muliawati - detikNews
Selasa, 23 Des 2025 13:33 WIB
Nadiem Makarim (Rumondang Naibaho/detikcom)
Jakarta -

Sidang dakwaan mantan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim kembali ditunda lantaran kondisi Nadiem yang masih dalam perawatan. Dokter Muhammad Yahya Sobirin mengatakan Nadiem sempat mengalami pendarahan.

Hal itu disampaikan Yahya saat dihadirkan jaksa untuk menjelaskan kondisi Nadiem, dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (23/12/2025). Yahya menjelaskan, Nadiem mengalami pendarahan pada 9 Desember 2025.

"Jadi saya sebagai dokter penanggung jawab di cabang rutan Salemba Jakarta Selatan. Jadi sementara waktu itu pasien mengalami sakit, jadi saya melakukan pemeriksaan pertama kali kepada beliau," kata Yahya.

"Kemudian saya membuat surat rekomendasi untuk dibawakan ke rumah sakit karena terjadi pendarahan pada tanggal 9 Desember 2025," sambungnya.

Yahya mengatakan Nadiem memerlukan istirahat pascaoperasi selama 21 hari. Atas dasar pertimbangan tersebut, hakim pun menjadwalkan ulang sidang dakwaan Nadiem Makarim, pada Senin (5/1/2026).

"Siap, pascaoperasi pas 21 hari," ujar Yahya.

"Saya kira cukup, ya. Penasihat hukum dibenarkan bahwa memang harus diistirahatkan selama 21 hari setelah pascatindakan," kata hakim.

"Saya kira demikian ya untuk terdakwa Nadiem. Kita berikan kesempatan untuk menjalani masa perawatan selama 21 hari dan akan dibuka kembali persidangan di hari Senin, tanggal 5 Januari 2026. Kita berharap semoga terdakwa bisa sehat dan bisa menjalani persidangan," sambung hakim.

Diketahui, sidang pembacaan dakwaan Nadiem harusnya digelar pada Senin (16/12) lalu. Namun sidang pembacaan dakwaan Nadiem ditunda karena Nadiem masih dibantarkan setelah menjalani operasi di rumah sakit.

Meski demikian, jaksa telah membacakan dakwaan untuk tiga terdakwa lainnya, yakni Sri Wahyuningsih selaku Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah tahun 2020-2021, Mulyatsyah selaku Direktur SMP Kemendikbudristek 2020, serta Ibrahim Arief (IBAM) selaku tenaga konsultan. Jaksa mengatakan kasus ini menyebabkan kerugian keuangan negara Rp 2,1 triliun.

Simak juga Video Sidang Dakwaan Ditunda, Pengacara: Nadiem Ingin Cepat-cepat Selesai




(amw/idn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork