Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan belasungkawa terhadap WNI yang menjadi korban tewas dalam peristiwa kebakaran apartemen di Hong Kong. Muzani menekankan pentingnya mitigasi bencana bagi WNI yang bekerja di luar negeri.
"Menurut saya harus sudah mulai dipikirkan tentang mitigasi darurat jika ada hal seperti ini terjadi. Karena rata-rata tenaga kerja kita di Hong Kong bekerja di sebuah apartemen yang rata-rata tingkatannya cukup tinggi," kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/12/2025).
Ketika berada di apartemen tinggi, ada risiko bencana lain yang mungkin terjadi seperti kebakaran hingga gempa bumi. Karena itu, Muzani sangat menekankan poin mitigasi.
"Kemungkinan terjadi kebakaran seperti yang kemarin ini terjadi, tapi ada juga risiko gempa. Jika dua kemungkinan itu terjadi, apa yang harus dilakukan? Mitigasi itu harus mulai dipikirkan sebagai sebuah cara untuk menyelamatkan, untuk meminimalkan korban manusia," sebutnya.
"Tentu saja ini sebuah keadaan yang memprihatinkan, kita semua ikut berbelasungkawa atas wafatnya sejumlah tenaga kerja kita di Hong Kong," tambah dia.
Adapun jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang tewas dalam insiden kebakaran apartemen di Hong Kong mencapai 9 orang. Sementara itu masih ada 35 WNI lagi yang belum diketahui keberadaannya.
Data tersebut dihimpun oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong. KJRI mencatat masih ada 35 WNI yang belum diketahui keberadaannya atau unknown whereabouts.
"Estimasi jumlah WNI tinggal di kompleks apartemen adalah 140 orang, sebanyak 95 selamat, 9 terverifikasi meninggal dunia, 1 dirawat di RS, 35 unknown whereabouts (belum diketahui keberadaannya)," kata KJRI kepada wartawan, Senin (1/12).
Simak juga Video: Korban Tewas Akibat Kebakaran Apartemen di Hong Kong Jadi 94 Orang
(ial/gbr)